
“Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah kurma.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi).
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu (ia berkata) : “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan korma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan korma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air” [Hadits Riwayat Ahmad (3/163), Abu Dawud (2/306), Ibnu Khuzaimah (3/277,278), Tirmidzi 93/70) dengan dua jalan dari Anas, sanadnya shahih].
“Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah korma” (Hadits Riwayat Abu Daud 2/303, Ibnu Hibban 223, Baihaqi 4/237 dari jalan Muhammad bin Musa dari Said Al-Maqbari dari Abu Hurairah. Dan sanadnya SHAHIH).
Mungkin seperti itulah yang ingin saya lakukan setiap saat berbuka. Berbuka dengan kurma, bukan dengan jenis makanan lain yang rasanya manis, walau memang kurma itu rasanya manis. Tapi jika berbuka dengan sesuatu yang manis dalam bentuk apapun jelas tidak bisa disamakan kedudukannya dengan kurma.
Jadi, abaikan saja iklan yang menyuguhkan aneka makanan yang bisa dijadikan makanan untuk berbuka puasa. Dahulukan kurma, selanjutnya terserah anda.
Demikian pula ketika makan sahur seperti dalil hadits di atas.
Ngomong-ngomong soal kurma, saya jadi teringat QN gombalan berjudul Kurma VS Kamu yang saya posting beberapa hari yang lalu. Seperti QN gombalan sebelumnya, QN tersebut pun saya maksudkan untuk tujuan iklan buku “Jejak-jejak yang Terserak” yang memang sedang promosi di bulan suci ini. Cuma beda dengan QN gombalan sebelumnya, komentar yang muncul di QN tersebut ada yang bernada serupa, yaitu gombalan juga yang “maksain”. Berikut contohnya :
#1
Karena kurmau hidup denganmu. [Teh Ipie]
#2
Karna kurma itu manis, semanis kamyuuu…uhuks! [Mas Syamsul]
#3
Dik, kurma kamu yang aku cinta :p [Mas Adam]
#4
Aku akan temani, kurmana pun engkau mau pergi. [Jampang]
Tambahan :
#5
Neng, kita ini pasangan yang serasi yah, seperti kurma dan sinta. [Jampang]
#6
Sayang, ketahuilah…. Kurmasih seperti yang dulu, masih mencintaimu.[Jampang]
#7
Kalau sampai waktuku
KURMAu tak seorang kan meraju
Tidak djuga kau…… [Mbak Tyas]
#8
KURMAkin cinta kamu dah…. [Mbak Evi]
Jagalah harta dan kurmatanmu [Mas Bambang]
#11
Kalau engkau bunganya
Biar aku jadi kurmangnya [Mas Bambang]
#12
Mulutmu kurmaumu [Kang Hendra]
#13
kurma rin paman datang, pamanku dari desa … dibawakannya kurma tan pisang dan kurma yur mayur segala rupa … [Kang Hendra]
gambar ngambil dar sini
wah… enak donk mbak. di sekitar rumah jarang adanya kalau bukan bulan puasa π
punya adik yang kerja di arab, tiap 3 bulan pasti bawa pulang kurma, padahal kurma di rumah blom habis juga.. tapi eh di supermarket selalu ada kurma toh..
ooo… pantesan :-)nggak selalu ada mbak. cuma nggak tahu kalau supermarket besar, soalnya jarang berkunjung π
banget. hehee
terima kasih infonya, mas
xiixixixixi
Suka yang ini…. Suka banget….
xixixixixi…
hahaha ngakak :)),,,,,,
Kurmau apa yang kumau deh….. *jadi inget cerita kebo
Kurma-kurma asmara tumbuh semakin subur sejak kurmakan rayuanmu.. *keselek bedug