Assalaamu ‘alaikum Syaikhan… Apa kabar? Semoga dirimu selalu sehat dan dalam keadaan baik-baik. Aamiin.
Tanggal 25 Januari kemarin, sekitar pukul sepuuh lewat lima puluh tiga menit, handphone Abi bergetar tanda ada sebuah panggilan masuk. Abi keluarkan handphone dari saku celana dan melihat nama yang tertera di layar. Ternyata Ummi yang menelpon. Saat ini Abi masih belum bisa menerima setiap panggilan telepon ke handphone Abi yang lama karena rusak, entah speakernya atau microphonenya. Akhirnya Abi menghubungi kembali dengan pesawat telepon yang lain.
Begitu tersambung, Abi langsung mendengar celotehmu, “Abiiii!”
“Yaaa!” Jawab Abi.
“Selamat ulang tahun,” kalimat berikutnya yang Abi dengar dari mulutmu.
“Syaikhan tahu dari mana kalau Abi ulang tahun?” Tanya Abi.
Mungkin karena suara yang tidak jernih, kamu tidak menjawab pertanyaan Abi tersebut. Kamu malah memberitahukan Abi kapan ulang tahunmu.
“Kalau Syehan bulan Juni, Bi!” Ucapmu.
Ya, Abi masih ingat tanggal kelahiranmu, 2 Juni. Itu artinya dalamm lima bulan ke depan, usianya menjadi lima tahun. Tapi Syaikhan, tahukah kamu, bahwa hari kelahiran Abi bukan tanggal 25 Januari?
Rupanya kamu seperti beberapa teman dan kontak Abi di Facebook yang mengucapkan selamat ulang tahun di hari yang sama. Di sana, Abi mencantumkan tanggal lahir Abi 25 Januari. Biasanya, Abi akan mengganti bulan di saat mendekati hari yang sama agar tidak muncul notifikasi ketika teman-teman Abi membuka Facebook. Tapi kali ini Abi lupa.
Maafkan Abi jika telah menyebabkan kamu mengucapkan selamat ulang tahun bukan di tanggal yang tepat. Namun demkian, Abi bersyukur, bisa mendengar sedikit celotehmu lebih cepat.
Syaikhan, tahukah kamu, kehilangan Abi yang paling besar ketika dirimu tak berada di sisi Abi? Jawabnya adalah perhatianmu dan celotehmu yang biasa mewarnai hari-hari kebersamaan kita. Celotehmu membuat dunia Abi terasa ramai. Celotehmu memberikan hiburan tersendiri buat Abi. Dengan celotehmu, Abi bisa tertawa dan bahagia. Tak hanya Abi seorang yang merasakannya, Nenek, Kakek, Om, dan Tantemu juga merasakannya.
Banyak celotehmu yang Abi abadikan dalam bentuk tulisan. Nyatanya banyak teman-teman Abi yang juga merasa terhibur dengan aneka celotehmu. Bahkan di antara mereka ada yang merasa kehilangan dan kerinduan juga seperti apa yang Abi rasakan manakala mereka tidak menemukan cerita baru tentangmu.
Mungkin, jika Abi menulis buku tentang dirimu, maka cerita celotehmu mungkin akan menjadi bab yang terpanjang di antara bab-bab lain di buku tersebut. Buku yang di sampulnya akan terpampang wajah kita berdua, seperti keinginanmu beberapa waktu yang lalu.
Syaikhan, mengingat kembali celotehanmu membuat Abi tersenyum sendiri. Apakah kamu akan tersenyum juga jika kelak membacanya?
*****
catatan penting : Kepada kontak saya di FB yang telah mengucapkan selamat ulang tahun di tanggal 25 kemarin saya minta maaf dan tulisan ini sebagai klarifikasi. Tanggal dan tahun kelahiran yang saya cantumkan di FB benar, hanya bulannya saja yang salah. *nyengirkuda*
Betul ananda Rifki, saya merupakan salah satu nenek yang kehilangan Syaikhan kekasih kita. Hiks!
Semoga nak Kiki sehat sejahtera dan banyak barokah di tahun mendatang ya. Selamat naik usia!
terima kasih doanya bunda, tapi tanggal baru bulan depan π
kalu gitu coret bulan januari.. :p
ga dikumpulin jadi komik juga tuh celoteh syaikhan? masa jampang & eneng dowang?
sudah kepikiran mau dbuatkan komik. tapi sayanya yg nggak bisa gambar komik π
Wah dah gede yaaa
sudah donk π
sudah sekolah juga…
udah curiga sih…. :p
iya kah?
masih bisa ketemu sama syaikhan, tidak apa-apa sesekali jauhan
biar pas ketemu jadi spesial
pengennya spesialnya nggak sebulan sekali, mbak π
Keinginan yang sangat manusiawi nak Kiki, semoga bisa sering-sering minimal dua minggu atau sepuluh hari sekali sih.
terima kasih bunda
bersyukur to pak, saya ketemunya sama yusup masih lamaaaaaa sekali
alhamdulillah, iya mbak π
hanya saja… dengan sering bertemu dan bersama… saya dan syaikhan bisa saling mengingatkan untuk shalat berjamaah di masjid… seperti cerita saya sebelumnya.
jadi yang bener, bulan apa tuh? π
bulan depan, mas. insya Allah π
Eh, sering ketemu nggak hanya bisa saling mengingatkan soal shalat berjamaah aja lho. Memelihara rasa kedekatan juga, itu yang penting nak. Walaupun sebulan cuma tiga kali, misalnya, tapi dalam pertemuan yang tiga kali itu kalau diadakan kegiatan bersama yang menyenangkan, akan menumbuhkan rasa saling suka, saling memiliki dan saling menyayangi nak. Semoga aja dikasih kesempatan untuk itu ya, saya cuma bisa bantu doa.
insya Allah kalau ketemu kami melakukan yang senang2 aja. masa udah jarang ketemu ngelakuin yang nggak enak π
mengingatkan shalat itu salah satu hal penting selain yang bunda sebutkan. karena beda aja masa kecil saya dengan masa kecil syaikhan…. ya jamannya beda….
Pelukin dia untuk saya ya kalau ada kesempatan ketemuan lagi. Udah makin gede, makin ganteng aja deh.
saat bertemu dan berpisah pasti saya memeluknya π
syaikhan apa kabar??
alhamdulillah, syaikhan sehat… dan sekarang sudah sekolah π
iya, ada catatan hitam diatas layarnya kok….coba ajah di cek :p
salah postingan kah komennya?
gak salah komentar kok.. wong gak ada lagi yang dibaca dan dibuka :p
ntar dijelasin ditempat lain
*bingung*
*pegangin biar ga bingung :p
lho?????
*ngakak
kalau ketemu ntar dijelasin…
sekarang saya ketik dulu ya di kertas A4 ukuran arrial narrow 8, spasi 1 bulak balik.. biar bisa dimengerti dengan sangat mengerti..
jadi gampang kalo pengen dapet telepon
setting tanggal lahir hari ntu juga *loh
hahaha
xixixixixi…. tapi syaikhan kan nggak punya akun Facebook… gimana coba?