Antara Ikhlas dan Buang Air Besar

toilet

Di hari terakhir kegiatan ketika berada di Jambi, saya jadi lebih sering ke toilet untuk BAB. Mungkin tiga atau empat kali dalam satu hari itu. Tentu saja tidak nyaman. Untungnya, dalam kegiatan tersebut saya tidak bertindak sebagai pemateri, melainkan panitia, sehingga punya waktu lebih banyak di luar kegiatan kelas.

Saya menduga, penyebab saya mengalami hal tersebut adalah karena saya terlalu banhak makan makanan pedas, kecuali makanan di hotel tempat menginap. Pedas tapi mantap. Meskipun saat melahapnya, keringat saya bercucuran seperti habis mencangkul sawah sekian puluh meter persegi.

Seringnya BAB yang saya lakukan di hari itu mengingatkan memori saya akan sebuah pelajaran tentang ikhlas yang dianalogikan dengan  seseorang yang melakukan BAB.

Istilah analogi  sendiri memiliki arti persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Analogi, biasanya digunakan untuk memberikan kemudahan untuk memahami sesuatu yang awalnya sangat sulit dipahami. Sementara beberapa pengertian ikhlas di antaranya adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah atau  pembersihan dari pamrih kepada makhluk. Nyanya, memiliki sebuah keikhlasan adalah hal yang tidak mudah. Namun bukan pula hal yang mustahil.

Ketika seseorang melakukan BAB, maka dirinya tak pernah menyesal apa yang sudah dikeluarkannya. Tak pernah ada orang yang mengharapkan kembali apa yang sudah terbuang ke dalam lubang WC tersebut. Kondisi seperti itulah yang dianalogikan dengan yang namanya ikhlas.

Cocok? Pas?

Bisa jadi.

Namun ada pula sebuah pendapat yang menyebutkan bahwa ikhlas yang dianalogikan dengan BAB, tak cukup sampai rela melepaskan semua kotoran yang terbuang. Tak cukup sampai tak mengharapkan apa yang sudah jatuh untuk masuk kembali. Selain kondisi tersebut, ikhlas juga mengisyaratkan untuk mengambil pelajaran atas apa yang sudah terjadi.

Lantas apa yang bisa dijadikan pelajaran ketika seseorang melakukan BAB?

Tekstur  dan warna kotoran atau tinja.

Kotoran atau tinja yang dikeluarkan tubuh setiap harinya dengan berbagai bentuk dan warna akan memberikan sebuah gambaran tentang apa yang terjadi di dalam organ-organ pencernaan. Dengan memperhatikan bentuk dan warna itulah seseorang bisa mengetahui apa yang terjadi di dalam tubuhnya dan bisa memutuskan sesuatu setelah dia keluar dari toilet untuk kebaikan dirinya.

Mungkin analogi ikhlas dan BAB yang kedua menggambarkan tingkat keikhlasan yang lebih tinggi. Namun untuk bisa berada di tingkat yang lebih tinggi, tentu saja harus diawali dengan sebuah langkah awal di anak tangga pertama.

Semoga, kita bisa belajar untuk menjadi ikhlas dan menjadi orang-orang yang ikhlas. Aamiin.

Berikut informasi yang saya dapatkan tentang kondisi kesehatan terkait dengan bentuk dan warna tinja yang diambil dari health.kompas.com

Tekstur
1. Bongkahan kecil padat dan terpisah seperti kacang, artinya anda kekurangan serat dan cairan! Biasakan minum air putih lebih banyak dan konsumsi buah dan sayuran.

2. Memanjang dan padat, artinya kondisi tubuh Anda juga kekurangan serat dan cairan, tapi tidak separah seperti tekstur sebelumnya.

3. Bentuk sosis dengan retakan pada permukaan merupakan bentuk yang normal. Retakan itu berarti tubuh Anda masih membutuhkan asupan air.

4. Bentuk sosis, lembut dan halus menggambarkan bahwa tubuh Anda sehat!

5. Bongkahan lunak dengan potongan yang jelas. Kotoran ini pun masih tergolong normal bila Anda BAB beberapa kali dalam sehari.

6. Bongkahan lunak dengan ujung kasar dan encer menandakan kesehatan Anda sedang turun. Bisa jadi, Anda akan mengalami diare.

7. Cair, tidak ada yang padat mengindikasikan Anda menderita diare. Penyakit ini bisa disebabkan karena infeksi. Diare merupakan cara tubuh membersihkan diri. Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari tubuh.

8. Lengket dan menempel di permukaan kloset artinya kotoran Anda mengandung terlalu banyak minyak. Kemungkinannya tubuh tidak menyerap lemak dengan baik. Penyakit seperti pankreatitis kronis mencegah tubuh untuk menyerap minyak secara normal.

Warna

1. Cokelat. Warna alami yang menandakan tubuh sehat. Warna cokelat dihasilkan oleh empedu di liver.

2. Hitam. Anda bisa jadi mengalami pendarahan di dalam tubuh karena maag atau kanker. Vitamin tertentu yang mengandung zat besi juga dapat menyebabkan kotoran menjadi hitam. Waspadai bila kotoran tersebut juga lengket.

3. Hijau. Makanan terlalu cepat melewati usus besar Anda. Kemungkinan lainnya, Anda terlalu banyak mengonsumsi sayuran atau makanan yang mengandung warna hijau.

4. Putih, cerah, atau krem. Warna taklazim ini bisa jadi disebabkan karena ada penghalang pada saluran empedu. Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebabnya. Cek ke dokter.

5. Kuning. Kotoran mengandung lemak berlebih dan cenderung berbau tajam. Hal ini bisa disebabkan karena gangguan penyerapan seperti yang disebabkan penyakit celiac pada usus.

6. Merah atau ada bercak darah. Waspadalah jika Anda sering menemukan darah pada kotoran karena bisa jadi salah satu gejala kanker.


Tulisan Terkait Lainnya :

22 respons untuk ‘Antara Ikhlas dan Buang Air Besar

  1. mysukmana November 10, 2016 / 14:47

    waduh ternyata banyak macam dan jenisnya, udah yang penting iklhas saja..dan pasti ikhlas 🙂

    • jampang November 10, 2016 / 16:20

      iya. banyak ternyata 😀

  2. Nur Irawan November 10, 2016 / 15:02

    Wah, aku jarang memperhatikan tinja yang ku buang…
    Kalau udah keluar, yh aku siram. Tak penting jg rasanya, untuk melihat bentuknya 😀

    • jampang November 10, 2016 / 16:19

      😀
      apalagi kalau baunya sangat menyengat yah

  3. ayanapunya November 10, 2016 / 15:11

    waah kalau saya jarang banget sampai merhatiin bentuk dan warnanya. pengennya langsung diflush aja. hehehe

    • jampang November 10, 2016 / 16:18

      saya kadang2, seh 😀

  4. winnymarlina November 10, 2016 / 16:13

    berarti sambel di jambi pedas banget ya kak sampai bisa diare gitu

    • jampang November 10, 2016 / 16:18

      bukan diare seh, mbak. sebab tekstutnya masih padat 😀

      mungkin porsinya kebanyakan 😀

  5. kang nur November 10, 2016 / 20:45

    Minum jus buah naga bikin BAB merah…

  6. zilko November 10, 2016 / 23:26

    Wuaduh posting ini 😅😅. Nggak cocok dibaca ketika sedang makan 😂

  7. Akhmad Muhaimin Azzet November 11, 2016 / 09:24

    Bentuk dan warnanya macam-macam ya. Saya belum pernah memperhatikan sampai sedetail itu. Makasih banyak ya, Bang, jadi tahu neh…

  8. Kabar Seluler November 19, 2016 / 11:27

    Ngakak baca judul dna isinya :v
    wkkwkwkw
    salam kenal sob 😀

    • jampang Desember 5, 2016 / 08:19

      salam kenal juga 😀

  9. zaenudin Desember 1, 2016 / 14:59

    mana sempat perhatiin kotoran, masih mending air seni ya. hehe

    Tapi bermanfaat juga sih buat yang suka lihatin kotorannya dan gak ikhlas. wkwkwkw

    salam kenal

    • jampang Desember 5, 2016 / 08:17

      😀
      salam kenal juga

  10. dewinielsen.com Desember 15, 2016 / 03:28

    Ini lucu banget bahasan..kok pintar banget sih ngepasin iklas dan bab 😀 wkwkwk

    • jampang Desember 15, 2016 / 04:43

      Sengaja dipas-pasin, mbak 😀

      • jampang Desember 15, 2016 / 04:45

        Terima kasih. Terima kasih

Tinggalkan jejak anda di sini....