MEME, Barang Dagangan, dan Tabayyun

sumber

Kemarin, saya menemukan dua hal di facebook yang jika terjadi pada diri saya, mungkin saya akan marah, kesal, dan kecewa. Dua hal tersebut terkait dengan foto atau gambar yang diupload oleh kontak saya.

Sebenarnya ada keinginan untuk menulis soal tersebut semalam. Namun seperti ada sesuatu yang membuat saya tidak langsung menuliskannya semalam dan langsung posting di blog. Saya menahan ide itu sejenak. Beberapa saat kemudian, saya melakukan konfirmasi ke salah satu pihak. Dan akhirnya, saya mendapat jawaban yang membuat saya tidak menyesal karena tidak langsung menuliskannya. Sebab tidak semua yang menjadi dugaan saya adalah benar. Ada yang meleset.

Foto pertama yang kembali mengganggu pikiran dan perasaan adalah MEME, yaitu gambar atau foto seseorang atau lebih  yang kemudian ditambahkan dengan kata-kata yang lucu sehingga yang membacanya mungkin akan tertawa. Soal MEME ini, saya sudah membuat dua buah coretan yang mewakili ketidaksetujuan saya tentang MEME menjadikan foto seseorang, baik seseorang itu orang biasa, selebriti, tokoh nasional, bahkan para pahlawan. Kedua coretan tersebut bisa dibaca dalam postingan berjudul “Nek, Maafkan Aku Karena Menertawakanmu”  dan “Ketika Kemerdekaan Diisi Dengan Kebebasan Menjadikan Para Pahlawan Sebagai Bahan Candaan”

Ada beberapa hal yang membuat saya tidak setuju dengan MEME jenis di atas. Pertama, pembuat MEME dengan seenaknya menggunakan foto orang lain sebagai bahan candaan dan olok-olokan. Bisa jadi foto tersebut diambil dari sumbernya dan kemudian ditambahkan dengan kalimat-kalimat lucu tanpa seizin orang dalam foto tersebut atau izin dari si pemilik foto tersebut. Lagi pula saya meragukan jika ada orang yang setuju jika foto dirinya dijadikan bahan candaan dan olok-olokan dalam bentuk MEME. Tetapi mungkin ada saja pengecualian. Namun saya belum menemukan bentuk pengecualian tersebut.

Kedua, kalimat yang ditulis sebagai pelengkap foto dalam MEME, adakalanya bukan kalimat yang diucapkan dan keluar dari lisan orang di dalam foto tersebut. Kalimat tersebut adakalanya hanyalah rekayasa si pembuat MEME. Jika demikian halnya, bukankah yang demikian itu sudah termasuk dalam kategori fitnah?

Mungkin ada yang beralasan, bahwa MEME itu sekedar main-main dan lucu-lucuan saja. Bisa jadi. Memang sepertinya itu tujuannya. Tapi bagaimana perasaan si pembuat MEME jika foto dirinya yang dijadikan MEME oleh orang lain? Atau kenapa bukan foto selfie milik pribadi yang dibuatkan MEME?

Ah, bisa jadi ini hanya ada dalam benak dan pikiran saya saja.

Foto kedua adalah foto barang dagangan. Sebelumnya saya pernah membaca beberapa status di facebook yang menyampaikan kekesalan si pemilik status karena foto yang menjadi koleksinya yang dihasilkan dari jepretannya sendiri dicomot oleh orang lain untuk kemudian dipasang sebagai barang dagangannya. Nah, kemarin saya menemukan dua buah foto yang sama persis. Mungkin yang membedakan hanyalah ukuran pixel dan kadar kontras atau cahayanya saja.

Semula saya menduga bahwa kontak saya yang mengupload foto yang sama namun belakangan mencomot foto dari kontak saya yang sudah mengupload foto yang sama lebih dahulu. Dugaan itu pula yang mengganggu pikiran dan perasaan saya.

Seperti yang saya sebutkan di awal, saya tidak langsung membuat coretan ini semalam. Besok saja, begitu pikir saya. Saya hanya menjadikan kalimat di paragraf pertama di atas menjadi status di facebook saja.

Saat menunggu itu, saya mengambil langkah untuk menanyakan langsung ke salah satu di antara kedua kontak tersebut mengenai foto barang dagangannya, apakah foto yang diupload tersebut hasil jepretannya sendiri atau bukan.

Ternyata jawabannya foto tersebut bukan hasil jepretannya sendiri, melainkan foto dari supplier di mana kontak saya mengambil barang. Dan sepertinya, kontak saya yang mengupload foto yang sama juga mengambil dari supplier yang sama. Hampir saja saya menduga dan menuduh yang bukan-bukan.

Alhamdulillah, saya tidak terburu-buru menulis dan melakukan tabayyun terlebih dahulu.

Semoga ada pelajaran berharga dari kejadian ini.


Tulisan Terkait Lainnya :