Nek, Maafkan Aku Karena Menertawakanmu

Gambar di atas adalah salah satu contoh MEME yang dibuat oleh salah seorang rekan kerja saya dengan menjadikan komik jampang dan eneng seri “Antara Bunga dan Kamu” sebagai dasar idenya.

Senangkah si pembuat komik ketika mengetahui komik karyanya dijadikan MEME?

Karena MEME tersebut berisi semacam pujian, maka senanglah kami (saya dan Mas Roel). MEME tersebut pun akhirnya diupload ke fanpage jampangdaneneng (yang belum, jangan lupa nge-like yah! :D)

*****

Salah seorang teman saya yang tinggal di Bandung, bertanya kepada saya apa itu MEME dalam sebuah komentar pada postingan saya “MEME Kisah Kasih di Sekolah“.

Saya pun mencoba mencari pengertian MEME. Salah satu hasil googling yang saya lakukan saya dapati bahwa MEME (biasa dibaca mim) adalah neologi yang dikenal sebagai karakter dari budaya, yang termasuk di dalamnya yaitu gagasan, perasaan, ataupun perilaku (tindakan). Berikut merupakan contoh meme: gagasan, ide, teori, penerapan, kebiasaan, lagu, tarian dan suasana hati. Meme dapat bereplikasi dengan sendirinya (dalam bentuk peniruan) dan membentuk suatu budaya, cara seperti ini mirip dengan penyebaran virus (tetapi dalam hal ini terjadi di ranah budaya).

Bingung?

Versi sederhananya terkait dengan contoh gambar di atas dana dunia maya mungkin adalah karangan seseorang yang disalurkan melalui gambar disertai dengan kata-kata lucu.

*****

Siapa pun orangnya, kemungkinan besar akan kecewa atau mungkin marah jika foto dirinya digunakan untuk sesuatu yang sama sekali tidak ada kaitan dengan dirinya, apalagi tanpa ada izin dari si pemilik foto. Contoh paling dekat adalah ketika beberapa waktu yang lalu salah seorang kontak saya menemukan bahwa foto dirinya dijadikan sebagai gambar profil di FB oleh orang lain. Hal yang sangat wajar jika pemilik foto tersebut kecewa dan marah.

Nah, begitu juga halnya dalam pembuatan MEME. Hasil googling, saya menemukan beberapa web yang memiliki fasilitas sebagai MEME generator. Salah satu tahapan dalam pembuatan MEME di web tersebut adalah memilih karakater yang akan digunakan, bisa memilih dari yang sudah ada atau bahkan sering digunakan, atau membuat karakter baru dengan cara upload. Langkah selanjutnya, mungkin, karena saya belum mencobanya, mengetik kata-kata yang akan dimunculkan di atas gambar karakter yang dipilih atau diupload tersebut.

Hasilnya… ???

Saya sering melihat seorang teman saya membuka web yang menampilkan MEME yang dibuat oleh sekian banyak orang. Dari gambar yang dijadikan background plus kata-kata yang terbaca, terkadang sukses membuat saya tertawa.

Salah satu contohnya adalah MEME suara binatang. Ada gambar beberapa binatang disertai pertanyaan bagaimana suara binatang tersebut beserta jawabannya. Gambar terakhir adalah gambar ulat.

“Bagaimana suara ulat?” Begitu bunyi tulisan di atas gambar ulat. Lalu di bawah gambar ulat tertulis jawabannya.

“Pucuk… Pucuk… Pucuk…!”

Di lain waktu, saya kembali melihat rekan saya membuka web yang sama. Kembali sekian MEME yang sudah dibuat muncul. Kali ini yang menjadi pusat perhatian saya adalah MEME yang menampilkan beberapa nenek jagoan. Ya, MEME tersebut menggunakan foto beberapa orang nenek yang sedang melakukan aktifitasnya, seperti berkebun dan sebagainya.

Kembali saya tertawa, meski sebenarnya sang nenek tidak bermaksud melucu. Namun si pembuat MEME-lah, dengan kata-katanya yang tertulis di foto para nenek tersebut. Mungkin dirinya puas ketika melihat banyak yang merespon, entah dengan acungan jempol atau kiriman cendol. Mungkin dirinya akan merasa senang dan bangga karena hasil karyanya banyak yang memberikan apresiasi.

Lantas, akankah dirinya juga bangga, senang, atau tertawa ketika melihat foto neneknya atau ibunya dijadikan MEME serupa oleh orang lain?

Entahlah…

*****

Nek, maafkan aku karena menertawakanmu!