
Sarapan itu penting. Sarapan adalah aktifitas untuk mengisi kembali bahan bakar bagi tubuh melalui makanan dan minuman. Makanan dan minuman tersebut kemudian diubah oleh tubuh menjadi energi yang akan kita digunakan untuk beraktifitas hingga siang hari. Karenanya, jangan sampai meninggalkan sarapan.
Saya biasanya sarapan di rumah sebelum berangkat ke kantor. Menunya berbeda-beda setiap paginya. Tergantung apa yang tersedia di rumah. Menu yang paling banyak saya nikmati ketika melakukan sarapan di rumah adalah nasi uduk. Yup, pada masanya, nasi uduk selalu tersedia di rumah saya. Bukan hanya untuk sarapan saya, tetapi juga untuk orang-orang yang menginginkan sarapan pagi dengan nasi uduk.
Kok bisa? Tentu saja bisa. Sebab ibu saya adalah penjual nasi uduk. Ibarat peribahasa, “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”, begitulah yang dilakukan oleh ibu saya. Menyediakan sarapan untuk anggota keluarga sekaligus untuk menambah pemasukan keuangan keluarga.
Nasi uduk yang saya nikmati saat sarapan dan yang ibu saya jual bukanlah nasi uduk yang mewah. Lauk-pauk yang menemani nasi uduk tidak banyak macamnya. Cuma semur dan sayur yang berisi tahu, tempe, dan kentang, ditambah dengan gorengan, baik tempe atau bakwan. Sebagai penambah rasa, tersedia pula bawang goreng dan sambal.

Lidah saya hampir tidak bosan menikmati nasi uduk. Bahkan tak jarang, dalam sehari, saya bisa menikmati nasi uduk dua kali. Sekali saat sarapan. Sekali lagi saat makan siang, sebab adakalanya saya membawa sebungkus nasi uduk ke kantor sebagai bekal makan siang.
Nasi uduk. Itu adalah menu yang paling sering saya nikmati sebagai sarapan di pagi hari.
Ternyata, nasi uduk dengan bawang gorengnya memiliki sebuah filosofi tersendiri. Filosofi yang mungkin cocok dalam kehidupan berumah tangga. Saya teringat dengan filosofi tersebut karena beberapa waktu yang lalu saya membalas sebuah komentar di coretan saya sebelumnya yang berjudul “Hidup Tak Seindah Novel : Antara Segelas Susu, Sebatang Coklat, dan Semangkuk Es Krim” .
Komentar tersebut berbunyi :
“jadi mau gimana pun itu dalam hubungan suami istri tetep kudu ada momen romantisme kan ya mas?
*semoga gak salah menyimpulkan
cuman ya kadar intensitasnya yang beda2 tiap pasangan kali ya π
*soktahu nih hihihi
Yang kemudian saya balas :
romantisme itu mungkin ibarat bawang goreng di atas nasi uduk. secukupnya. biar lebih enak. tapi tanpa bawang goreng, nasi uduk pun bisa dinikmati π
Bawang goreng yang ditaburi di atas sepiring nasi uduk adalah semacam tambahan. Tujuannya tentu saja untuk menambah cita rasa dari nasi uduk tersebut agar lebih nikmat dan enak ketika di santap. Karenanya, jumlahnya tidaklah banyak. Seperlunya saja. Jika terlalu banyak, mungkin bisa menimbulkan rasa tidak enak atau pusing bagi yang memakannya.
Seperti itulah kiranya romantisme di dalam kehidupan berumah tangga. Keberadaannya akan menambah indah suasana, mempercantik warna kehidupan sepasang suami istri. Namun akan terasa aneh jika di setiap detik dan menitnya dilalui dengan segala hal yang romantis. “Nyelab” kalau orang Betawi bilang.
Setiap pasangan suami-istri mungkin memiliki standar romantisme yang berbeda-beda. Mungkin ada juga yang menganggap satu sama lain tidak romantis sama sekali. Hal tersebut bukanlah sebuah masalah. Kehidupan berumah tangga tetap bisa berjalan. Seperti halnya para penikmat nasi uduk, ada yang suka dengan bawang goreng dan ada pula yang tidak menyukainya. Mereka yang tidak menyukai bawang goreng, tetap bisa menikmati dan menghabiskan nasi uduk yang tersedia di atas piring di hadapan mereka.
Wallaahu a’lam.
*****
“Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway Yuk Menulis Part 1”
Tulisan Terkait Lainnya :
Romantis itu perlu tapi jangan berlebihan.. Gak enak khan kalau bawang goreng lebih banyak dari pada nasi uduknya..
Begitulah π
Nasi uduk pengrusak diet malamku … ckckck π
π
Enak soalnya. Apalagi kalau masih hangat
bawang goreng bikin selera kita makan nasi uduk bertambah π
Iya pak. Bagi yang suka. Bagi yg nggak suka, lain lagi
Baru aja, saya makan bawang goreng! Berarti sy memakan keromantisan π
Pake nasi uduk nggak? Kalau nggak ya percuma.
Apalah artinya keromantisan tanpa sebuah ikatan π
Sy juga suka ngemil bawang goreng doang, mungkin karena itu saya suka novel2 romantis #eh :p
π
Bisa jadi bisa jadi
Ibaratnya cuma komplementer. Ga wajib tapi kalau ada sih lebih baik. π
Kira-kira begitu π
saya masih belum bisa makan yang namanya nasi uduk, hiks..
Tapi kalau masalah bawang, di makanan manapun bawang itu emang hanya diperlukan secukupnya biar masakan nya mantap. π
mudah2an kapan2 bisa, mas π
ya, begitulah bawang, mas
karena semua yg berlebihan itu enggak baik π secukupnya ajaaa
Iya π
Nasi uduk pakai semur jengkol MANTAAAAAAP…..!!!!!!
π
wah enak yang ibunya pintar masak, mamak akun loe ngak pintar masak kalau masak selalu asin, tapi bikin kangen π
kalau dalam perrnikan menurut aku lo yang penting saling menjaga.
Semur jengkol mantap! π
Iya, saling menjaga dan memahami
Aaahh, nasi uduk! Di bandung susah euy, nemu nasi uduk yg seenak nasi uduk deket kampusku di kemanggisan dulu. Emang ya, nasi uduk yg enak itu yg dibikin sama ibu2 rumah tangga. Aku yakin bikinan ibu mas Rifki juga pasti enak, deh..
alhamdulillah enak. cuma kadarnya akan lebih enak jika nasi uduk itu dibuat dalam rangka syukuran. bumbunya jauh lebih terasa π
selain nasi uduk yang kusuka, artikel ini juga sukaaa,
Filosofinya tuuuhhh
*saya lirik ini untuk dapat satu buku dari saya.
Salam kenal ya π
terima kasih, mbak
salam kenal juga π
sejak hamil ga suka bawang goreng, jadi kalau beli nasi uduk ga pake bawang goreng.
Selamat sudah menang GAnya π
nanti habis melahirkan bisa doyan lagi π
terima kasih, mbak
mungkin mas… atau gpp ga suka seterusnya juga, soalnya suami ga suka juga. hehehe
ya ya… nggak masalah. cuma bawang goreng doank koq π
kalo pake bawang goreng mah sedaaaap….tapi kalo bawang mentah aq ogaaaah, ga suka.. π
π
saya juga nggak suka bawang mentah. kalau ada bawang mentah di acar atau asinan, ya saya nggak makan
Romantisme bagi saya ibarat mie instant… π
wah… filosofinya seperti apa tuh, pak
selamat ya…udah menangin buku nih berkat sarapan nasi uduk
Iya mbak. Terima kasih π