[Amazing Minyu] Abu Gosok

amazing-minyu

Di zaman yang serba modern ini, seperti sudah amat sangat jarang kaum perempuan atau ibu rumah tangga yang menggunakan abu gosok untuk membersihkan piring, gelas, atau peralatan dapur yang kotor. Kebanyakan di antara mereka sudah beralih dengan sabun pencuci piring yang lebih praktis penggunaannya. Lebih wangi pula.

Ibu saya termasuk yang pernah dan masih menggunakan abu gosok. Saya sendiri, pertama kali diajari ibu tentang bagaimana mencuci piring, gelas, atau peralatan dapur yang kotor adalah dengan menggunakan abu gosok yang dicampur dengan sabun colek. Kala itu ada sabun colek yang berwarna biru yang bisa digunakan untuk mencuci apa saja. Hingga saat ini, ibu juga masih menggunakan abu gosok sebagai campuran sabun pencuci piring.

Sebenarnya abu gosok ini terbilang alami karena berasal dari limbah pembakaran tumbuhan. Biasanya dari sekam padi. Kandungan kalium yang terdapat di dalam abu gosok inilah yang berperan penting dalam menghilangkan noda membandel pada ketel atau peralatan dapur lainnya. Saat ini, saya sudah jarang melihat tukang abu gosok yang berdagang keliling dengan gerobaknya lewat di depan rumah. Tidak seperti dulu.

Sebab saya dan Minyu masih tinggal bersama dengan ibu, maka Minyu pun ikut menggunakan abu gosok yang biasanya sudah tercampur dengan sabun cuci piring, baik di wadah ataupun di spons. Ternyata, abu gosok memberikan efek yang kurang baik terhadap kulit tangan Minyu. Terutama pada bagian sela-sela jarinya. Minyu pernah memperlihatkan kulit di sela-sela jari tangannya yang terlihat kering dan terasa gatal.

Hanya saja, saat itu Minyu belum menyadari apa yang menjadi penyebab kulitnya menjadi kering dan gatal. Hingga beberapa hari yang lalu, Minyu mengutarakan bahwa kulitnya tidak cocok dengan abu gosok. Beberapa waktu kemudian, saya membelikan spons baru yang bisa digunakan Minyu untuk cuci piring dengan sabun cuci tanpa campuran abu gosok.

Seperti yang pernah saya tulis di coretan pembuka “Amazing Minyu” bahwa bukan hanya karena hal yang besar yang membuat seseorang merasa takjub. Hal-hal yang terlihat kecil atau terkesan sepele, bisa menjadi hal yang menakjubkan jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Dan saya menangkap hal kecil namun menakjubkan tersebut dalam kalimat yang digunakan oleh Minyu ketika menyampaikan kondisi kulit tangannya.

Minyu menggunakan kalimat yang menyatakan bahwa “kulit tangannya tidak cocok dengan abu gosok” bukan “abu gosok tidak cocok dengan kulit tangannya”.

Sekilas kedua kalimat tersebut bermakna serupa. Tetapi saya melihat sebuah titik penekanan yang berbeda. Kalimat yang digunakan Minyu mengisyaratkan bahwa kondisi kulit tangannya yang tidak cocok dengan abu gosok. Minyu melihat ke dalam dirinya terlebih dahulu dan menemukan bahwa ada sesuatu dalam dirinya yang tidak cocok dengan lingkungan. Bukan sebaliknya. Minyu tidak “menyalahkan” abu gosok yang menyebabkan kulitnya yang kering dan gatal.

Sebagai perbandingan, mungkin hampir senada dengan dua kalimat berikut ini :

“Anda lebih pendek dibandingkan Amir.”

“Anda tidak setinggi Amir.”

Kalimat manakah yang lebih enak terdengar di telinga Anda?


Tulisan Terkait Lainnya :

14 respons untuk ‘[Amazing Minyu] Abu Gosok

  1. pinkvnie Agustus 20, 2014 / 22:20

    Lebih enak kalimat kedua karena lebih halus ungkapannya.

    • jampang Agustus 21, 2014 / 11:21

      betul. sepakat 😀

  2. rianamaku Agustus 20, 2014 / 22:45

    Wah benar – benar tertata kata kata nya mungkin karena terbiasa kalau aku wes ceplas – ceplos ngak pakai remm..

    • jampang Agustus 21, 2014 / 11:22

      ceplas-ceplos asal pas juga nggak apa-apa, mbak 😀

  3. Rahmat_98 Agustus 21, 2014 / 07:31

    Hihihi.. terkadang saya malah gak nyadar kalau kebanyakan kata yang keluar tidak melalui penyaringan. Jadi malu sama abu gosok dan lingkungan yang selalu kena salah 😀

    • jampang Agustus 21, 2014 / 11:27

      idem mas seperti saya 😀

  4. Blogs Of Hariyanto Agustus 21, 2014 / 07:36

    di makassar , keluargaku juga masih menggunakan abu gosok…..btw-saya lebih suka kalimat anda tidak setinggi amir……keep happy blogging always…salam dari Makassar 🙂

    • jampang Agustus 21, 2014 / 11:27

      iya. pak. yang kedua lebih bagus terdengar di telinga 😀

  5. ayanapunya Agustus 21, 2014 / 08:12

    di rumah masih make abu gosok. saya malah jarang banget pakai sabun cair. pakai sabun colek doang

    • jampang Agustus 21, 2014 / 11:28

      tukang abu gosok masih sering lewat dan keliling yah?

      • ayanapunya Agustus 22, 2014 / 19:35

        Masih ada di pasar malah kyknya

      • jampang Agustus 23, 2014 / 05:25

        oooo… ada yg jual di pasar yah. saya mikirnya cuma dibawa keliling pake pikulan atau gerobak

  6. ysalma Agustus 21, 2014 / 13:06

    kalau di kampung kadang masih pakai abu gosok *apalagi buat wajan*
    kalimat kedua lebih enak dikuping kalau kalimat itu ditujukan pada diri sendiri
    *ikut malu sama abu gosok nih 🙂

    • jampang Agustus 21, 2014 / 13:18

      emang abus gosok itu mantap buat peralatan dapur karena kandungan di dalamnya

      iya. lebih enak di kuping

Tinggalkan Balasan ke Blogs Of Hariyanto Batalkan balasan