Detik dan Pekat

detik-pekat
..:: Detik I ::..

di setiap detik yang berdetak
perlahan cantikmu kan memudar
nafsu cintaku juga kan lekang
namun kau pasti tahu bahwa energi tak pernah hilang
begitu pula cintaku yang pernah mengakar
ia telah berubah menjadi sayang yang memuncak
..:: Detik II ::..

tangguhkan sedetik saja
itu yang kupinta
akan kubuktikan bahwa aku bisa melakukan berubahan
namun engkau enggan mengabulkan
kau berkata
aku maut, tak bisa maju dan tak bisa ditunda

..:: Pekat I ::..

noda-noda di tubuhku semakin pekat
sepekat dosa yang bebannya kian berat
berat kupikul hingga langkahku tersendat

Kusadari bahwa diriku tersesat
dan tak layak mendapatkan surga yang penuh nikmat
Namun kuyakini, Engkau adalah penerima taubat

..:: Pekat II ::..

ketika noda melekat
jangan menunggu pekat
bersihkan dengan istighfar
sebelum menjadi besar

ketika debu mulai tersebar
jangan tunggu beningnya pudar
sapu selagi sedikit
sebelum menjadi bukit

 


Baca Juga Puisi Lainnya :

12 respons untuk ‘Detik dan Pekat

    • jampang Maret 22, 2016 / 10:04

      Yang terakhir sudah dipublis sebelumnya. Saya edit dengan menambahkan tiga yang baru kemudian tanggalnya diubah jadi tanggal hari ini 😀

  1. Gara Maret 22, 2016 / 13:24

    Puisi yang bagus Mas. Nilai religinya terasa mengingatkan agar kita tidak lupa akan hal-hal terkait rohani :)).

      • Gara Maret 23, 2016 / 06:02

        Sama-sama :)).

      • jampang Maret 23, 2016 / 09:20

        😀

  2. rinasetyawati Maret 23, 2016 / 21:42

    puisi yang bikin kita jadi lebih banyak berfikir… bagus banget

Tinggalkan jejak anda di sini....