Sepucuk Surat Untuk Ibu Idaman Anak-anakku

mother-1

Sayang, mungkin kamu sudah mengerti dan mengetahui bahka ketika memilihmu menjadi pendamping hidupku, aku juga memilihkan seorang ibu untuk anak-anakku. Sebab dalam sebuah keluarga, bukan hanya terdapat sepasang suami-istri saja, tetapi juga akan hadir anak-anak sebagai keturunan dan penerus generasi. Kepada anak-anak, kita memiliki sebuah harapan bahwa mereka akan memiliki kehidupan yang lebih baik dan memiliki kepribadian yang lebih sholeh dibandingkan diri kita. Karenanya, menjadi kewajiban kita bersama untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk mereka. Semoga kita bisa melakukannya bersama-sama.

Sayang, mungkin kita sudah pernah membaca dan mengetahui berbagai teori tentang pendidikan anak. Karena masing-masing teori terlahir dari pemikiran dan penelitian yang berbeda-beda, setiap teori punya sisi kelebihan dan kekurangan. Karenanya, besar kemungkinan tidak ada satu teori yang seratus persen dapat diterapkan kepad anak-anak kita. Sebab setiap anak tentu saja berbeda. Tidak ada yang sama. Setiap anak terlahir dari kedua orang tua yang berbeda, di waktu yang berbeda, di lingkungan yang berbeda, dan sebagainya.

Namun demikian, sebagai muslim, ada satu pedoman yang harus kita pegang dalam menjalani setiap segi kehidupan, termasuk di dalam masalah pendidikan anak. Pedoman itu adalah Al-quran dan Al-hadits.

Sayang, ketika aku memilihmu, maka di saat itu dan seterusnya, kamu adalah perempuan idaman yang mengisi ruang di hatiku. Ketika kita memiliki anak, maka aku juga berharap bahwa dirimu bisa menjadi ibu idaman bagi anak-anak kita. Kali ini, aku coba menyampaikan beberapa hal yang harus kita lakukan, sebab mendidik anak bukan hanya berada di tanganmu, untuk menjadi ibu dan orang tua idaman di mata anak-anak kita.

..:: Jangan berbohong kepada anak

Ada masanya seorang anak akan rewel dan bahkan menangis. Kita tak mungkin membiarkan anak kita menangis berlama-lama. Kasihan. Kita pasti akan mencari cara untuk menghentikan tangisan anak kita atau menenangkannya. Semua cara patut dicoba.Namun jangan pernah kita memilih cara dengan berbohong kepada anak. Jangan pernah kita menjanjikan sesuatu kepada anak sementara kita tidak bersungguh-sungguh mewujudkannya.

Sayang, mengapa kita tidak boleh berbohong kepada anak? Aku yakin pasti kamu sudah mengetahui sebuah hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang orang tua berbohong kepada anak. Bunyi hadist tersebut adalah sebagai berikut :

Dari Abdullah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhuma dia berkata, “Pada suatu hari ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di tengah-tengah kami. (Tiba-tiba) ibuku memanggilku dengan mengatakan: ‘Hai kemari, aku akan beri kamu sesuatu!’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada ibuku: ‘Apa yang akan kamu berikan kepadanya?’ Ibuku menjawab: ‘Kurma.’ Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Ketahuilah, seandainya kamu tidak memberinya sesuatu maka ditulis bagimu kedustaan.” (HR. Abu Dawud)

Kamu pasti sudah tahu bahwa bohong atau dusta tidak dibolehkan dalam agama kita baik serius atau main-main. Karenanya sangatlah tidak terpuji jika ada orang tua menjanjikan sesuatu kepada anaknya lalu tidak menepatinya. Jika demikian yang terjadi, niscaya, di dalam jiwa sang anak tumbuh benih-benih rasa benci dan kurang hormat di dalam diri sang anak kepada orang tua yang demikian. Bahkan besar kemungkinan sang anak akan meniru untuk berbohong di lain masa.

Tentu saja, kita tak menginginkan anak-anak kita tumbuh dengan rasa benci kepada kedua orang tuanya, kita, dan menjadi anak pembohong. Karenanya jangan sampai kita berbohong kepada anak-anak kita.

..:: Jangan membentak atau berkata keras kepada anak

Sayang, aku meyakini bahwa kamu sudah mengetahui kisah seorang ibu yang diingatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam karena membentak anaknya yang pipis ketika beada di dalam gendongan Rasulullah. Ketika itu Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya baju yang kotor ini bisa dicuci dan dihilangkan kotorannya, namun siapa yang bisa menghilangkan kekeruhan jiwa seorang anak atas bentakan dan renggutan yang kasar yang telah dilakukan kepadanya.” (HR Muslim)

Karenanya, jangan pernah kita membentak atau berkata-kata dengan kasar atau dengan nada keras kepada anak-anak kita. Sebab atas dasar hadits tersebut dan penelitian para ilmuwan, sebuah bentakan atau kata kasar yang diucapkan kepada seorang anak akan menghancurkan 1 milyar sel otak sang anak. Jika bentakkan atau kasar sering diucapkan, maka akan semakin banyak sel otak yang dimiliki sang anak akan hancur.

Sayang, kita tak menginginkan hal itu terjadi pada otak anak-anak kita. Karenanya, jangan pernah kita membentak atau berkata kasar kepad anak-anak kita. Tanpa bentakan dan kata-kata kasar atau bernada keras, insya Allah tumbuh kembang kecerdasan anak-anak kita akan lebih baik.

..:: Ciumlah dan peluklah

Sayang, bukan bentakan dan kata-kata kasar atau bernada keras yang kita berikan kepada anak-anak kita, tetapi yang harus kita berkan adalah ciuman, pelukan, belaian, pujian, dan ungkapan sayang. Jika semua itu kita berikan, maka sel-sel otak anak-anak kiita akan terangkai menjadi indah. Dan itu hal yang baik untuk tumbuh kembang kecerdasan mereka.

Kamu pasti sudah mengetahui bahwa ciuman, pelukan, dan pujian, tergolong perbuatan yang sederhana dan mudah untuk dilakukan oleh setiap orang tua kepada anaknya. Namun nyatanya tak semua orang tua mau melakukannya. Bahkan ada seorang ayah yang memiliki sepuluh orang anak yang tak pernah mencium sekalipun anak-anaknya. Sikap ayah tersebut terekam dalam sebuah hadits sebagai berikut :

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mencium Al-Hasan bin ‘Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqro’ bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro’ berkata, “Aku punya 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah kucium”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melihat kepada Al-‘Aqro’ lalu beliau berkata, “Barangsiapa yang tidak merahmati/menyayangi maka ia tidak akan dirahmati” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

..:: Jadilah teman anak-anak kita

Sayang, sebagai orang tua, kita adalah orang yang paling dekat dengan anak-anak kita. Terlebih lagi dirimu. Sebelum anak-anak kita mengenal siapa ayahnya, mereka sudah lebih dahulu mengenal dan berkomunikasi dengan dirimu. Karenanya kuberharap, ketika anak-anak kita tumbuh kamu tetap bisa membersamai mereka.

Waktu mereka paling banyak adalah bersama Ummi. Bukan bersamaku. Sebagai seorang ibu, kamu adalah orang yang pertama kali mengetahui tentang kemampuan baru setiap anak kita sebelum aku dan orang lain mengetahuinya. Satu hal terbaik yang mungkin bisa kita lakukan ketika menemani anak-anak kita di masa pertumbuhannya adalah bertingkah laku seperti mereka. Dengan begitu, ikatan hati dan jalinan rasa akan lebih kuat di antara kita dan anak-anak iita. Mungkin itu adalah bentuk nyata dari sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa, “Barangsiapa mempunyai anak kecil, hendaklah ia turut berlaku kekanak-kanakkan kepadanya.”

..:: Mendidik dengan lemah-lembut

“Tidaklah kelemahlembutan itu terdapat pada sesuatu melainkan akan membuatnya indah dan ketiadaannya dari sesuatu akan menyebabkannya buruk.” [HR. Muslim]

Sayang, sungguh hadits tersebut benar adanya. Sikap lemah-lembutmu ketika mendidik anak-anak kita, mengajarkan mereka, atau mengenalkan mereka akan sesuatu yang baru, akan menciptakan jalinan hubungan ibu dan anak yang sangat indah. Mereka akan lebih mudah mengerti dan memahami apa yang dirimu sampaikan dan akan terus melekat di dalam ingatan mereka.

Sayang, ketahuilah, dirimu adalah perempuan idaman hatiku. Untuk itu, marilah kita bersama-sama berusaha untuk menjadi ibu dan ayah idaman bagi anak-anak kita. Belajar, belajar, dan belajar. Itulah yang harus kita lakukan bersama-sama. Sebab ilmu adalah pelita dalam kehidupan ini. Dengan penerangan ilmu, insya Allah kita tidak akan tersesat. Semoga kita bisa. Aamiin.

Sayang, I love you.

*****

Tulisan di atas adalah hasil tulis ulang dari coretan yang saya ikutkan dalam sebuah lomba di indoblognet dengan tema “Menjadi Ibu Idaman Anak”. Di coretan tersebut, surat di atas ditulis oleh sang anak kepada ibundanya. Silahkan kunjungi dan komentari tulisan tersebut yang berjudul “Sepucuk Surat Untuk Ibu Idaman”.


Tulisan Terkait Lainnya :

3 respons untuk ‘Sepucuk Surat Untuk Ibu Idaman Anak-anakku

  1. rayamakyus Juni 27, 2016 / 05:11

    so sweet bangeeet.. self reminder 🙂

    • jampang Juni 28, 2016 / 09:19

      ya udah…. ambil aja itu suratnya 😛

Tinggalkan jejak anda di sini....