Alasan Lain

kuku
Sal, pagi ini aku tak mencicipi masakan yang kamu ramu di dapur untuk sarapan pagi. Tak ada juga untuk bekal makan siangku di kantor nanti. Tak mengapa. Kita bisa membeli makanan pengisi perut kita di warung makan terdekat.

Pagi ini, aku juga tidak melihatmu sibuk menyetrika kemeja dan celana panjang yang akan kukenakan ke kantor. Bukan karena dirimu yang enggan, melainkan karena keduanya sudah rapi di dalam lemari dan siap kukenakan. Kamu sudah menyetrikanya beberapa hari yang lalu. Seingatku.

Seperti catatanku sebelumnya, Sal, aku adalah lelaki yang memerlukan sebuah alasan untuk melakukan sesuatu. Lantas aku bertanya, adakah alasan bagiku untuk mengucapkan “terima kasih” kepadamu di pagi ini?

Kulihat dirimu bangkit dari tempat tidur mendekati lemari kecil yang ada berada di dalam kamar . Kamu mengambil sebuah benda yang tergelatak di atasnya. Sebuah gunting kuku.

Selanjutnya, kamu mendekatiku yang masih berbaring memanfaatkan waktu antara shubuh dan jam berangkat kerja. Perlahan, kamu meraih jemari tangan kananku dan menggunting kuku-kukunya yang sudah agak panjang satu per satu.  Agak kaku kamu melakukannya. Wajar. Ini adalah kali pertama kamu mnggunting kuku tanganku. Tak mengapa.

Selesai dengan jemari tangan kananku, kamu beralih ke jemari di tangan kiriku.

Ah, Sal, kamu menjawab kegalauanku di pagi ini. Apa yang kamu lakukan telah memberikan jawaban atas pertanyaanku yang terus berputar di kepalaku.

Terima kasih, Sal.

Aku akan mencatat yang terjadi di pagi ini di dalam memoriku sebagai sebuah kenangan indah. Kenangan indah yang akan terus mengingatkanku bahwa dirimu adalah karunia terindah yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kepadaku.

melihat tawamu
mendengar senandungmu
terlihat jelas dimataku
warna – warna indahmu

menatap langkahmu
meratapi kisah hidupmu
terlihat jelas bahwa hatimu
anugerah terindah yang pernah kumiliki

sifatmu nan s’lalu
redakan ambisiku
tepikan khilafku
dari bunga yang layu

saat kau disisiku
kembali dunia ceria
tegaskan bahwa kamu
anugerah terindah yang pernah kumiliki

belai lembut jarimu
sejuk tatap wajahmu
hangat peluk janjimu

anugerah terindah yang pernah kumiliki

(Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki –  Sheila On 7)


Tulisan Terkait Lainnya :

6 respons untuk ‘Alasan Lain

  1. ayanapunya Desember 14, 2016 / 10:36

    wah, saya belum pernah tuh guntingin kuku suami. hihi

    • jampang Desember 14, 2016 / 11:08

      sekali-sekali coba, mbak 😀

      btw sudah berapa bulan kandungan?

      • ayanapunya Desember 14, 2016 / 11:56

        Udah 9 bulan mas rifki. Lagi nunggu lahiran nih. Mohon doanya ya 🙂

      • jampang Desember 14, 2016 / 12:55

        wah…. sudah dekat. semoga sehat selalu. semuanya. dan proses persalinannya berjalan lancar. ibu dan bayi sehat dan selamat
        aamiin

  2. Orin Desember 14, 2016 / 11:03

    aihhh….manis bgt bang..

    • jampang Desember 14, 2016 / 11:07

      tentu saja…. semanis saya 😀

Tinggalkan jejak anda di sini....