Astafan Haris Kim

ilustrasi : http://www.dvd-ppt-slideshow.com/

Astafan Haris Kim. Itu namaku. Aku baru saja terbangun dari tidur panjangku selama perjalan dari Bumi menuju tempat ini, Ganymede. Dinamakan demikian mungkin karena ukurannya yang mirip satelit dengan nama serupa yang dimiliki Jupiter. Mungkin juga karena nama itu yang mendapatkan suara terbanyak dalam proses voting dari para ilmuwan yang membangunnya. Entahlah. Yang jelas, aku sudah berada di tempat ini dalam keadaan hidup. Bersama orang-orang terpilih.

Ganymede adalah sebuah satelit buatan yang dibangun oleh para ilmuwan hebat dari berbagai negara di Bumi dengan tujuan untuk menyelamatkan kehidupan umat manusia di bumi yang berada di ambang kehancuran. Sekian tahun silam, para ilmuwan telah memprediksikan bahwa Bumi akan hancur. Untuk menyelamatkan umat manusia, para ilmuwan tersebut akhirnya membangun Ganymede. Lalu melengkapinya dengan berbagai fasilitas kehidupan agar manusia yang semula tinggal di bumi bisa hidup dengan nyaman.

Namun Ganymede tidaklah seluas Bumi. Karenanya, tak semua manusia Bumi bisa diberangkatkan ke Ganymede. Untuk itu, sebuah proses proses seleksi dilakukan terhadap seluruh manusia yang ada. Smentara para ilmuwan yang bekerja membanggun Ganymede serta para milyarder penyandang dana, mereka mendapatkan fasilitas khusus. Mereka terpilih tanpa melalui proses seleksi.

Hanya sekelompok manusia yang masuk dalam kategori golongan baik sajalah yang bisa berangkat menuju Ganymede. Mereka adalah manusia yang memiliki catatan kebaikan lebih banyak daripada catatan keburukan. Semua catatan tersebut tersimpan dalam sebuah mikrocip yang tertanam di setiap kepala mereka sejak mereka lahir ke dunia. Sementara sisanya, yang memiliki catatan keburukan lebih banyak daripada catatan kebaikan harus tinggal di tempat, menyaksikan dan merasakan langsung kehancuran bumi.

Aku termasuk di antara manusia yang diberangkatkan ke tempat ini. Bukan. Bukan karena catatan kebaikanku lebih banyak daripada catatan keburukanku, melainkan karena sebuah buku. Sebuah buku yang di sampulnya tertulis namaku, Astafan Haris Kim.

*****

Aku berdiri di tempat ini bersama seluruh penduduk Bumi untuk mengikuti proses seleksi, apakah aku akan berangkat ke Ganymede atau tetap tinggal di Bumi.

Setiap orang yang akan diseleksi harus melewati sebuah alat super canggih yang bisa melakukan scanning untuk membaca data-data di dalam mikrocip tersebut tanpa perlu mengeluarkannya dari kepala mereka.

Tiba giliranku.

Aku melangkah mendekati pintu masuk alat tersebut dengan perasaan tak menentu. Kuarahkan pandangan matanku ke sisi kanan. Kulihat orang-orang dengan wajah berseri. Senyum dan tawa bahagia terlihat di wajah mereka. Lalu kualihkan pandanganku ke sisi kiri. Kudapati kondisi yang berbeda seratus delapan puluh derajat. Semua wajah terlihat lesu, sedih, dan menangis. Sepertinya mereka telah mendapat keputusan bahwa mereka harus tetap tinggal di Bumi.

Aku melangkah perlahan memasuki alat scanning. Selama beberapa saat aku berada di dalamnya ketika alat tersebut bekerja. Tak lama kemudian, sebuah suara terdengar dari alat tersebut sebagai pertanda proses scanning selesai. Aku pun keluar.

Langkahku terhenti di depan sebuah layar besar bertuliskan kata “proses” berkedip-berkedip. Jantungku berdetak semakin cepat, begitu juga dengan aliran darah di dalam tubuhku.

Tiba-tiba layar tersebut berubah menjadi hitam. Sedetik kemudian,layar itu menyala kembali, menampilkan data hasil scanning terhadap diriku. Seimbang. Itu hasil yang aku dapat. Catatan kebaikanku sama banyak dengan catatan keburukanku.

Aku menatap hasil tersebut dengan bingung, sama seperti halnya para petugas yang mengawasi kerja mesin tersebut. Kegaduhan terjadi. Para petugas kebingungan untuk menentukan apakah diriku akan dibawa ke sisi kanan bersama orang-orang yang berseri-seri wajahnya atau ke sisi kiri untuk menemani orang-orang yang berwajah sedih.

Saat itu, aku melihat beberapa orang dari sisi kanan yang melihat kegaduhan tersebut mendekat, mencoba mencari tahu. Setelah beberapa lama memperhatikan, beberapa orang di antara mereka mengenali diriku.

“Anda penulis buku itu kan?” Tanya salah seorang di antara mereka kepadaku.

Aku tidak berpikir jernih dalam kondisi seperti itu. Aku tidak bisa menjawab.

“Iya, benar. Ini si penulis buku itu.” Seseorang yang lain dari kelompok tersebut merasa yakin atas apa yang diucapkan orang sebelumnya. Sayup-sayup kudengar beberapa orang lagi meyakini bahwa mereka mengenalku.

“Anda tahu?” Tanya orang pertama yang mengenaliku. “Karena saya membaca kisah kebersamaan Anda dengan anak anda, saya jadi terinspirasi untuk banyak menyediakan waktu bersama anak saya. Karenanya, hubungan kami menjadi sangat dekat. Anak saya pun tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua.”

“Saya juga terinspirasi dengan cerita Anda tentang optimisme yang dimiliki oleh seorang pemulung sehingga saya selalu bersyukur dan tetap yakin dengan rahmat Allah ketika masalah datang bertubi-tubi.” Kata orang yang berdiri di samping orang yang pertama kali bicara.

Lalu secara bergantian, beberapa orang lain menceritakan hal yang serupa.

Akhirnya, orang-orang tersebut sepakat untuk menceritakan pengalaman mereka kepada petugas penjaga dan meminta agar diriku diikutsertakan dalam kelompok yang akan pergi ke Ganymede, karena salah satu penyebab orang-orang tersebut berbuat baik adalah karena terinspirasi cerita-cerita yang pernah kutulis dalam sebuah buku.

*****

Di sinilah Aku berada sekarang. Di Ganymede.

Mungkin Anda adalah salah seorang yang pernah membaca bukuku dan kemudian terinspirasi dengan cerita-cerita yang kutuliskan di dalamnya. Ketahuilah, bahwa kebaikan yang anda lakukan tersebut telah menyelamatkanku. Anda telah membawaku ke kehidupan yang lebih baik di tempat ini. Karenanya, aku mengucapkan banyak terima kasih kepada anda.

Salam.

Astafan Haris Kim.

 

21 respons untuk ‘Astafan Haris Kim

  1. herma1206 Agustus 14, 2013 / 19:15

    ini tulisan lama bukan…???rasanya dlu pernah baca deh, tpi di blog mas Rifki yg mana lupa..mengingatkan ama film Deep Impact

    • jampang Agustus 14, 2013 / 19:36

      iya, di bawah dikasih keterangan kalau ini remake dari tulisan lama. link tulisan lama juga ada di bawah postingan ini.

      apa hubunganya dengan film deep impact?

      • herma1206 Agustus 14, 2013 / 19:53

        Deep Impact itu film ttg ada meteor yg jatuh ke bumi..jadi bumi bakal hancur, nah..yg bisa diselamtkan hanya org2 tertentu yg berkualitas, krn gak semua penduduk bumi bisa di bawa ke sana..jadi ya dipilih berdasarkan kualitas tadi..mirip kan..???hehe…

      • jampang Agustus 14, 2013 / 20:17

        ooo… iya mirip 😀

        yang saya tonton kayanya yang judulnya deep rising, tentang kecelakaan kapal laut dan alien

      • herma1206 Agustus 14, 2013 / 20:20

        wah seru tuh pasti..ada alien2nya segala..
        mau dunk.. 😀

      • jampang Agustus 14, 2013 / 20:25

        hwaa… film lama itu. saya nontonnya di TV kalau nggak salah.

      • herma1206 Agustus 14, 2013 / 20:32

        yaaah…kirain ada file-nya gitu, lumayan nambah2 koleksi di lepi.. 😀

      • jampang Agustus 15, 2013 / 07:46

        koleksi saya sih banyak… puluhan, mungkin di atas seratus. cuma ya film 2010 hingga sekarang 😀

  2. arip Agustus 14, 2013 / 20:43

    Dengan menulis secara otomatis kita beramal kebaikan. Keren nih tema futuristiknya.
    Sukses buat GA-nya bang. 😀

    • jampang Agustus 15, 2013 / 07:47

      iya… menulis kebaikan kemudian ditiru oleh pembaca, akan mendapatkan pahala sebesar si peniru tersebut tanpa mengurangi pahala miliknya. sebaliknya juga berlaku jika menginspirasi keburukan

  3. fenny Agustus 14, 2013 / 21:01

    Klo banker d bwh tanah yg d buat manusia d lengkapi fasilitas kehidupan n d hargai dgn hrg yg wahhh sm ngga kyk cerita ganymede ini???

    • jampang Agustus 15, 2013 / 07:48

      ya, mungkin bisa ada sisi yang sama. cuma dalam cerita di atas, buminya hancur lebur…. nggak tersisa.

  4. Endah~ Januari 27, 2014 / 08:21

    menulis untuk menginspirasi, saya sendiri sedang berusaha untuk (meski tidak selalu berhasil) membuat tulisan yang bisa bermanfaat buat lebih banyak orang 🙂

    • jampang Januari 27, 2014 / 08:48

      ya, maunya seh saya begitu, mbak. cuma ya memang nggak gampang

Tinggalkan jejak anda di sini....