Saya pernah membaca sebuah kalimat bijak tentang manusia dan harapan. Saya akan mencoba menulis kembali kalimat bijak tersebut. Namun karena keterbatasan daya ingat saya, mungkin bunyi kalimat yang akan saya tulis di sini tidak sama persis dengan kalimat bijak yang pernah saya baca.
“Tanpa makan, manusia bisa bertahan hidup beberapa minggu. Tanpa minum, manusia bisa bertahan hidup selama beberapa hari. Tanpa harapan, manusia tidak bisa bertahan hidup sedetik pun.”
Begitulah bunyi kalimat bijak yang saya maksud, yang berintikan tentang harapan yang mendorong manusia untuk hidup dan bertahan. Harapan bahwa ada sesuatu yang lebih baik di masa depan, hingga manusia tak berputus asa dan terus berusaha.
Saya pun memiliki harapan atas coret-coretan yang saya tulis di blog https://jampang.wordpress.com ini. Coretan yang awalnya hanya berupa puisi saja dan hampir semuanya memiliki rima.Β Soal puisi yang berima ini, mungkin karena saya sangat suka dengan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia waktu sekolah yang membahas tentang majas dan jenis-jenis puisi. Ya, saya menyukai kedua bahasan materi tersebut. Saya masih ingat dengan beberapa jenis majas semisal personifikasi dan metafora. Saya pun masih ingat dengan beberapa jenis puisi baik lama maupun baru, semisal pantun, syair, dan soneta.
Biasanya, ide saya membuat puisi berasal dari film yang saya tonton atau lagu yang saya dengar. Saya pernah mendapatkan ide dari sebuah film india yang saya tonton di televisi. Saya juga pernah mendapatkan ide dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh sebuah grup musik rock dari luar negeri, meskipun belakangan ternyata saya salah dengar atas lirik yang dinyanyikan. π
Di masa-masa berikutnya, saya sering mengumpulkan berbagai tulisan dari berbagai sumber diinternet. Tulisan-tulisan tersebut bukanlah berupa puisi melainkan artikel-artikel atau pun tulisan tentang kisah-kisah dalam keseharian hidup si penulis. Ada keinginan untuk menulis seperti mereka melalui cerita keseharian. Mulainya saya mebuat coretan yang tidak melulu dalam bentuk puisi melainkan prosa, jika boleh dikatakan demikian.
Saya tidak menulis yang berat-berat, sebab badan sudah berat dan saya tak ingin menambahnya menjadi lebih berat. Saya hanya menulis yang ringan-ringan saja. Sebab itu juga yang saya mampu dan bisa. Saya sering menulis tentang apa yang saya lihat, dengar, dan temukan dalam keseharian saya. Bisa tentang diri saya sendiri jika sedang muncul sisi narsisnya, tentang keluarga, kawan atau sahabat, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang saya temukan. Kadang bisa juga berupa cerita tentang benda-benda yang saya miliki seperti jam tangan, handphone, komputer, laptop, atau sepeda motor.
Harapan saya, mudah-mudahan, suatu saat ada pelajaran yang bisa ditemukan dalam tulisan saya dan memberikan manfaat bagi diri saya pribadi maupun orang lain.
Harapan atau keinginan berikutnya pun muncul ketika saya membaca kalimat bijak lainnya yang salah satu poinnya mengatakan bahwa jika seseorang ingin dikenang selama ratusan tahun, maka tulislah sebuah buku.
Entahlah, saya belum bisa menjamin kevalidan kalimat tersebut sebab setelah melakukan googgling, saya tidak menemukan tulisan yang memuat kalimat tersebut. Mungkin kata yang saya gunakan dalam pencarian di googgle kurang tepat. Mungkin juga karena saya kurang teliti.
Namun yang jelas, saya mendapatkan contoh bahwa seseorang yang telah menulis sebuah buku dan kemudian dirinya tetap dikenang beratus-ratus tahun kemudian. Buku yang ditulisnya dijadikan pegangan atau pedoman oleh orang-orang yang hidup jauh setelah masa hidup si penulis tersebut. Sebut saja Imam Bukhari dan Imam Muslim yang membukukan hadits-hadits shahih yang hingga kini nama keduanya tetap harum dan buku atau kitab karya keduanya dijadikan pegangan bagi orang-orang yang mencari dalil-dalil berupa hadits-hadits shahih. Begitupula tokoh-tokoh lain yang telah banyak menghasilkan buku-buku bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mereka tetap dikenang.
Mungkin harapan saya terlalu jauh jika saya ingin menulis sebuah buku yang kemudian terkenal di seluruh dunia dan dicetak dalam berbagai bahasa. Mungkin harapan saya juga masih terlalu tinggi jika ingin menulis sebuah buku yang kemudian booming di Indonesia, lalu difilmkan. Harapan yang demikian mungkin akan sulit saya wujudkan. Tetapi, jika saya memiliki harapan untuk menulis di sebuah blog, mungkin akan mudah untuk mewujudkannya. Blog ini sebagai buktinya. Tinggal kemudian bagaimana saya mengelola blog tersebut sehingga bisa memberikan manfaat, baik bagi orang lain yang membacanya, khususnya bagi saya sebagai penulisnya.
Hal-hal positif. Mungkin itu yang ingin saya tulis di dalam blog saya. Mungkin juga dengan atas hal-hal positif yang saya tulis kemudian memberikan inspirasi bagi orang-orang yang membaca blog saya untuk melakukan hal-hal positifΒ tersebut atau mungkin menginspirasi orang lain untuk menulis hal-hal positif di dalam blognya dan kemudian dibaca oleh lebih banyak orang. Jika yang terjadi demikian, maka akan lahir yang namanya multilevel kebaikan. Jika yang terjadi demikian, maka akan lahir konsep βpay it forwardβ, sebuah kebaikan yang dilakukan oleh seseorang kemudian βditularkanβ kepada orang berikutnya, lalu orang berikutnya βmenularkanβ kepada orang lain berikutnya dan seterusnya.
Sebaliknya, saya tak ingin apa yang tertulis di dalam blog saya berupa hal-hal yang negatif. Saya tak ingin orang yang membaca blog saya terinspirasi untuk melakukan hal-hal yang negatif tersebut. Apakah anda pernah membaca sebuah berita yang mengabarkan tentang pembobolan mesin ATM yang disertai dengan paparan berupa step by step langkah-langkah yang dilakukan oleh pembobolnya? Bukankah yang demikian bisa jadi menginspirasi orang-orang yang membacanya untuk mencoba mempraktekan apa yang tertulis di dalam berita itu?
Bila seseorang berbuat baik, maka akan ada balasa pahala atau kebaikan bagi dirinya. Kemudian jika kebaikan itu diajarkan atau memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan kebaikan pula, maka dirinya akan mendapatkan pahala atau kebaikan dari orang-orang yang melakukan kebaikan serupa tanpa mengurangi pahala atau kebaikan dari orang-orang tersebut. Sebaliknya, bila seseorang berbuat buruk, maka akan ada balasan dosa atau keburukan bagi dirinya. Kemudian jika keburukan itu diajarkan atau memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan keburukan pula, maka dirinya akan mendapatkan dosa atau keburukan dari orang-orang yang melakukan keburukan serupa tanpa mengurangi dosa atau keburukan dari orang-orang tersebut.
Kondisi pertama adalah harapan saya. Sebuah kondisi yang dialami oleh Astafan Haris Kim, seorang tokoh dalam sebuah tulisan fiksi yang pernah saya buat. Semoga harapan tersebut bisa terwujud. Aamiin.
Postingan Terkait :
orang paling baik itu yang bisa bermanfaat buat orang lain
benar nggak sih redaksinya?
eh tumben nggak ada gambarnya π
iya benar. kalau redaksi bahasa indonesianya mah bebas-bebas aja. tapi kalau redkasi haditsnya ya harus pas.
masa sih… ada koq gambarnya π
lho, tadi kok nggak ada ya? belum selesai loading kyknya pas baca tadi π
baru aja dimasukin koq π
yeee.. bener dong td ga ada gambarnya π
iyah….. *ngaku*
π
o o kamu ketahuan π
π
daripada saya bohong dan dapat dosa, kan lebih repot
yupyupyup π
π
π
π
π
;D
π
*kehabisan emot*
sudah saya borong π
jadi saya nggak bisa komen lagi dong? π
bisalah. ini buktinya masih ngereply π
mungkin harusnya dikasih batasan jumlah reply biar nggak nge-reply terus π
atau bisa juga saya nggak usah nge-reply biar nggak dibalas-balas lagi π
Ya, bisa juga begitu π
sebab kalau saya balas terus… pasti ada yang reply lagi
jadi sebenarnya siapa yang suka reply-reply melulu? π
yang pasti bukan satu orang. sebab reply-reply itu setidaknya memerlukan dua orang.
yang punya lapak sih harusnya yang lebih suka reply
*ngeles
jika dikaji lanjut, memang reply-mereply ini menguntungkan yang punya lapak. sebab ketika dilihat di reader akan muncul keterangan sekian komentar. pasti akan mengundang penasaran, sepertinya tulisannya dibaca banyak orang. maka di-kliklah.
dan dia kaget karena komentarnya bukan dari banyak orang π
dan yang baca komen bakal geleng-geleng kepala liat isi komennya π
betul. dan hal berikutnya adalah yang merugikan punya lapak. sebab pengunung berikutnya tidak mau meninggalkan komentar sebab takut mengganggu dua orang yang sedang saling reply-reply-an
π
waa.. gitu ya. ya sudah, nanti saya komennya yang pendek-pendek aja
*perasaan selama ini komennya memang pendek-pendek
iya…. nanti yang pendek-pendek aja. tapi lebih sering yah… π
tergantung reply-nya π
baiklah…
*prediksi : reply koment ini akan hanya berupa emoticon*
π
nah…. kalau sudah begini. saya bingung mau reply apa.
mungkin pertanda obrolan sudah sampai di akhir di lapak ini. dan waktunya memulai di lapak yang baru.
tapi saya belum posting yang baru π
ya nggak harus dibalas juga. mas rifki nggak tahan sama godaan notifikasi sih π
hhhhmmm…. begitu yah… baiklah
baiklah juga
π
masih berlanjut, nih?
cukup… cukup… π
Iya iya. Saya juga mau liqo dulu π
silahkan…. sampai berjumpa di lapak yang baru
Saya tidak menulis yang berat-berat, sebab badan sudah berat dan saya tak ingin menambahnya menjadi lebih berat—-> haha..lucu..mau dunk bagi2 dagingnya π
Waktu SD sy paling suka pelajaran mengarang di bhs Ind. Di saat semua ngedumel, sy ketawa kegirangan klo ada pel.mengarang π
seandainya bisa transfer lemak, dengan senang hati saya melakukannya π
kalau dulu mengarang saya kurang begitu suka, meskipun saya bisa menulis lumayan panjang
seandainya bisa, saya pun dgn senang hati menerima tranferan π
menulis fiksi emang udh suka dri SD, tpi klo puisi emang gak suka dri dulu..smp skrg pun gak bisa..
sayangnya nggak bisa π
saya lebih dulu nulis puisi daripada karangan bebas
olahrga rutin mas..sy juga bru mau mulai lagi nih, biar rada gemukan π
iya keliatan…puisinya emang bagus2.. π
olahraga saya cuma naik tangga doank tiap pagi, tapi nggak banyak anak tangganya… selebihnya cuma jari-jari aja yang olahraga π
gak sehat juga klo jari2 doang…seluruh badan lah…biar lancar semua peredaran darah, bkn di jari doang..halah π
ya..iya bu guru π
pinteeer…*punya murid baru π
wekssss π
xixixi..gak setuju dia π
sesekali ya gpp kan?
ya gpp sesekali..sedua kali..setiga kali.. π
itu mah namanya seringkali π
ooowh…kalimatnya tdk efektif ya π
nggak tahu deh….
*jadi bingung*
π
dah dibilang klo bingung pegangan π
nggak ngaruh
gak ngaruh krn tetap bingung yak π
iya… π
π
π
saya sering salut sama tulisan2 mas rifky, soal idenya itu lho.. nemu di mana aja lalu dituangkan tulisan,blm bisa deh saya, ada ide aja susah hahaha
kebetulan nemu, teh π
kalau lagi susah, ya nggak nemu-nemu. biasanya nyari pengalihan apa gitu biar bisa dapat ide. misalnya, ikutan lomba atau challenge yang temanya udah ditentukan. selanjutnya ya… tulis aja yang rada-rada mirip sama tema
Terimakasih sudah berbagi kebaikan. Semoga panjang terus amalnya. Aamiin YRA
aamiin. terima kasih π
π