Di suatu sore, beberapa orang anak terlihat berkumpul di depan sebuah rumah. Salah seorang di antara mereka berteriak kepada yang lain, “Hei, sini! Sini!”
Tanpa perlu diperintah untuk kedua kali, beberapa anak lainnya langsung mendekat dan salah satunya langsung bertanya, “Ada apa?”
“Lihat deh!” pinta sang anak yang berteriak sambil menunjuk ke arah teras rumah. “Ubinnya retak!”
Tanpa mereka sadari, obrolan tersebut ternyata terdengar oleh istri sang pemilik rumah.
Di malam harinya, sang istri menceritakan apa yang dirinya dengar dari obrolan anak-anak di depan rumah kepada sang suami.
“Biarin aja!”, timpal sang suami. “Nggak apa-apa ubinnya retak, asalkan jangan hati Eneng yang retak!”
Baca GombalanLainnya :
Jejak-jejak yang Terserak 
Eaaaaaaa.. Kalo ubin masih bisa diganti ya Bang. Kalo hati gantinya kemanaa.. 😛
Nah betul itu, mas 😀
ngok!
Ngik!
Hahahaha…. ya ampun … keren keren …..
terima kasih
heheh..cukup lebay. Salam kenal