Tools Migrasi MP : Sebuah Review

ilustrasi : http://shutterstock.com/

Pendahuluan

Sepertinya, bukan hanya para MPers yang sibuk untuk melakukan pindahan alias migrasi keluar dari Multiply, instansi di mana saya bekerja pun sedang melakukan proses migrasi. Bedanya, migrasi yang dilakukan di instansi saya bukan bertujuan untuk penyelamatan karena adanya penggusuran, melainkan karena ada perubahan sistem informasi yang diharapkan lebih baik daripada sebelumnya.

Tools yang Tersedia

Tools yang pertama kali saya gunakan untuk memindahkan isi MP saya adalah tools yang disediakan oleh Mas Hidayat Febiansyah.  Waktu itu sifatnya masih online dan hanya menyelamatkan isi dari jurnal, QN, review, dan resep saja. Komentar-komentar di setiap postingan belum bisa diikutsertakan.

Selanjutnya, tools tersebut diperbaiki, sehingga akhirnya komentar-komentar dari setiap postingan baik berupa jurnal, QN, resep, dan review, ikut serta saat dimigrasi.

Mas Hidayat Febiansyah kemudian memperbaiki lagi sehingga tools yang ada sekarang berbasis java, di mana file dari hasil proses langsung tersimpan di dalam harddisk komputer masing-masing MPers yang melakukan proses.

Tak lama kemudian, pihak Multiply menyediakan tools serupa. Bedanya, jika hasil migrasi dari tools yang dibuat oleh Mas Hidayat Febiansyah ditujukan ke wordpress, sementara tools dari Multiply, hasil backupnya ditujukan ke blogspot.

Review

Tools dari Mas Hidayat Febiansyah yang versi online berhasil membawa jurnal, QN, resep, dan review, berserta komentar-komentar yang ada.

Untuk versi online ini, proses pemindahan isi MP saya dibantu oleh Mas Hidayat Febiansyah, mungkin dikarenakan isi MP saya cukup banyak sehingga berat jika dilakukan tidak langsung di server Mas Hidayat Febiansyah.

Hasilnya, alhamdulillah. Semua postingan saya yang saya set “for every one” berhasil dipindah, termasuk komentar-komentarnya. Bahkan, komentar-komentar tersebut ditampilkan apa adanya seperti di MP, termasuk komentar yang memuat quote dari isi postingan atau komentar lain.

Namun demikian, tag yang ada di dalam postingan tidak ikut terbawa. Sehingga semua postingan akan masuk ke dalam kategori “uncategorized”.

Hasil yang sama pun akan diperoleh setelah menggunakan tools yang diperbaiki oleh Hidayat Febiansyah dalam format java. Hanya saja, untuk tools tersebut, saya hanya bisa menggunakan untuk QN dan review. Sementara untuk journal, saya mengalami kegagalan terus-menerus.

Sepertinya untuk mengatasi kegagalan tersebut ada solusinya. Semalam saya membaca postingan MPers yang mengedit salah satu file dari tools tersebut. Sayangnya pagi ini saya tidak lagi melihat postingan yang saya maksud. Jadi saya belum mencobanya.

Tools dari Mas Hidayat Febiansyah belum bisa digunakan untuk memigrasikan album foto di Multiply.

Sementara tools yang disediakan oleh Multiply, setelah saya coba, selain hasilnya tidak membawa semua postingan saya di MP seperti yang sudah saya ceritakan di tulisan saya yang berjudul “Kenapa Tidak Semuanya?”, ada beberapa hal yang mungkin bisa saya bagi di sini, antara lain :

• mengikutsertakan tag yang ada di jurnal Multiply, tetapi dalam format tanpa spasi. Jika MPers menambahkan tag di dalam postingan jurnal berupa “me n my self”, maka hasil inport ke blogspot akan berubah menjadi “menmyself”.
• komentar yang terangkut tidak memuat hasil “quote”
• hasil migrasi album hanya memuat foto pertama saja dan masih merujuk ke alamat Multiply.

Apa yang saya lakukan?

Untuk postingan jurnal, QN, dan review, saya sangat terbantu dengan tools yang dibuat oleh Mas Hidayat Febiansyah, terutama yang versi online. Sedangkan untuk versi java, masih belum berhasil.

Rencananya, saya akan memigrasikan jurnal, QN, ataupun album yang masih  saya posting di MP ini setelah proses migrasi pertama berhasil. Postingan saya yang sudah saya lakukan dua atau tiga hari sebelumnya di MP akan saya migrasikan ke WP. Tadinya saya berharap tools dari Mas Febriansyah bisa saya gunakan, namun seperti sudah saya sampaikan di atas, saya masih mengalami kegagalan.

Sebelum Multiply mengeluarkan toolsnya, saya mencoba untuk membuat file XML sendiri dengan meniru file XML hasil dari tools Mas Febriansyah yang versi online. Saya buka file XML tersebut kemudian meneliti formatnya, seperti bagian mana yang berisi judul, tanggal, isi jurnal, serta komentar.

Ribet? pastinya. Karena saya meng-copas satu per satu isi dan komentar dari postingan yang ingin saya pindahkan. Salah satu hasilnya adalah postingan saya yang berjudul [Bukan Surat Kuasa] Haruskah Kubakar Multiply-ku?

Secara garis besar saya berhasil. Namun ternyata ada masalah karena dari sekian komentar yang ada di jurnal tersebut terdapat satu, dua, atau tiga komentar yang tidak terangkut.

Untuk selanjutnya, mungkin saya akan menggunakan tools yang disediakan Multiply untuk memigrasikan jurnal, QN, dan album berikutnya.

Lantas bagaimana caranya?

Pertama saya gunakan tools dari MP untuk mendapatkan file XML. Tentu saja saya sudah menentukan item mana yang akan saya pindahkan karena sebagian besar isi MP saya sudah dipindahkan sebelumnya.

Kedua, saya membuka ID di blogspot yang berfungsi untuk menampung sementara file XML yang saya peroleh dari langkah pertama.

Ketiga, dengan menggunakan id WP saya “https://jampang.wordpress.com”, saya melakukan impor dari blogspot. Proses ini tidak menggunakan file XML, melainkan langsung alias tanpa perantara. Jadi seperti WP “menyedot” langsung isi dari blogspot tampungan tadi. Tools ini disedikan oleh WP untuk beberapa format blog lainnya.

Hasilnya cukup lumayan dengan kondisi seperti saya sebutkan di atas, yaitu tag menjadi tanpa spasi, tidak ada quote dalam komentar, dan album hanya memuat satu foto pertama.

Khusus untuk album, saya mengedit beberapa sebagai uji coba dengan menghapus isinya kemudian melakukan upload ulang sesuai dengan foto-foto yang saya upload di MP. Hasilnya mungkin bisa dilihat di postingan berjudul “Melompat Lebih Tinggi” dan “Album Akhir Pekan Syaikhan – 20120909”.

Sepertinya saya double proses untuk album ini sehingga komentarnya menjadi berulang dan jumlahnya menjadi dua kali lipat dari yang sebenarnya 😀

Penutup

Karena setiap orang punya pilihan, maka tools yang mana yang akan digunakan atau pun pindah ke mana yang diinginkan menjadi sebuah kebebasan dalam memilih. Jadi, apa pun pilihannya, hak anda untuk menentukan.