Sosok lelaki kurus itu masih terus melangkahkan kakinya, menyusuri jalan-jalan tanah yang menghubungkan kampung tempat tinggalnya dengan kampung tetangga. Agung , nama lelaki itu, baru saja menghadiri acara panggung hiburan yang digelar oleh kampung tetangga. Di acara tersebut, yang baru selesai ketika malam sudah melewati separuh perjalanannya, Agung bisa melihat langsung bintang dangdut idolanya, Agung Hercules. Dia pun berhasil mendapatkan tanda tangan sang bintang di atas poster yang baru saja dibelinya di tempat yang sama.
“Ah, nggak sia-sia aku datang ke sana!” Ucap Agung dalam hati sambil menggenggam erat gulungan poster di tangan kirinya.
Tiba-tiba, kedua matanya menangkap sebuah benda berkilauan di terpa cahaya rembulan di sisi kanan jalan yang sedang dilaluinya. Rasa penasaran pun menuntun Agung untuk mendekati benda tersebut.
“Lampu wasiat?” Tanya Agung setelah melihat benda tersebut yang bentuknya mirip seperti lampu wasiat dalam film Aladin yang pernah ditontonnya melalu layar tancap di kampungnya.
“Ah, nggak mungkin! Itu kan cuma di film!” Dirinya diliputi keraguan.
“Tapi nggak ada salahnya dicoba.”
Agung kemudian membawa benda tersebut menjauhi jalan. Dirinya berhenti ketika tiba di sebuah kandang kuda.
“Ini tempat yang cocok untuk mengetahui apakah benda ini benar-benar lampu wasiat atau bukan.” Pikirnya.
Agung meletakkan poster miliknya dan memegang lampu wasiat itu dengan kedua tangannya. Lalu tangan kanannya mengusap lampu wasiat itu. Sekali. Tak terjadi apa-apa. Dua kali. Tak ada yang terjadi. Tiga kali. Hasilnya sama.
“Kalau kali ini tidak berhasil juga, berarti ini bukan lampu wasiat!” Ucap Agung sambil mengusap lampu wasiat tersebut tiga kali berturut-turut.
Tiba-tiba asap tebal keluar dari lampu wasiat itu. Muncullah sesosok jina di hadapan Agung .
“Terima kasih, Tuan. Tuan sudah melepaskanku dari lampu wasiat itu. Aku bebas sekarang. Sebagai imbalan, aku akan mengabulkan tiga permintaan Tuan.” Ucap Jin.
“Benarkah?” Tanya Agung.
“Ya!”
“Apa saja?”
“Apa saja!” Jawab Jin mantap.
Agung dan jin terdiam. Hanya ringkikan pelan dari beberapa ekor kuda saja yang terdengar. Agung berpikir tentang permintaan apa yang akan diajukannya kepada jin.
“Baiklah. Aku ingin badanku kekar seperti dia!” Pinta Agung sambil memperlihatkan poster Agung Hercules yang sejak tadi dibawanya.
“Baik. Permintaan kedua?” Tanya Jin.
“Aku ingin bisa bernyanyi seperti dia!” Pinta Agung lagi.
“Baik. Lalu yang ketiga?”
Agung tak langsung menjawab. Dirinya masih memikirkan apa yang akan dimintanya untuk permintaan terakhir.
“Aku ingin kejantananku seperti kuda ini!”
“Kamu yakin?” Tanya Jin memastikan permintaan Agung yang terakhir.
“Ya. Aku yakin. Aku ingin memberikan kepuasan kepada pasanganku kelak.” Jawab Agung mantap.
“Baiklah. Semua permintaan Tuan akan terkabul besok pagi. Aku mohon diri, Tuan.” Jin itu pamit lalu menghilang.
*****
Kokok ayam jago membangunkan Agung dari tidurnya. Teringat dengan permintaannya semalam, Agung langsung bangkit bangkit dari tempat tidurnya dan bercermin.
Agung melihat bayangan tubuhnya yang sudah berubah drastis. Tubuhnya sama persis dengann Agung Hercules. Kekar dan berotot. Lalu dia mencoba bernyanyi. Suaranya juga sama persis dengan Agung Hercules.
Agung tertawa. Dua permintaannya terkabul.
Agung kemudian mengecek kejantanannya, apakah sesuai dengan permintan ketigannya. Agung membuka sarungnya. Matanya terbelalak seketika. Wajahnya langsung pucat pasi.
“TIDAAAAAAAAAK! “
Agung langsung pingsan setelah menyadari bahwa semalam dirinya memilih seekor kuda betina.
—o0o—
Pas 500 kata untuk MFF.
sekaligus Untuk memeriahkan #NgasihHadiah September Bahagia-nya Harry Irfan
@nafriyrrah: DOA TAK TERKABUL. Karena terbatas 140 karakter, aku lupa menulis ‘Amin’
Prompt MFF dan FF lainnya :
Huahahahhahahahha….*ngakak abis
Twistnya keren dah..
Tumben bikin ff lucu skrg 😀
terima kasih… terima kasih…
padahal tetep sad ending kaya FF sebelum ini
😀
sad endingnya tapi bikin ngakak
*pagi2 disuguhi lawakan 😀
ya….. biar pagi ini bisa lebih ceria 😀
hehe…terima kasih sdh menceriakan pagi saya 😀
😀
sama-sama
Huahahaha. Makanya cek dulu atuh…
iya… ini main tunjuk aja 😀
Hahahaaaaaa ngakak guling2,,,
😀
awas kejedot tembok
yaahh he he he 😀
nasiiiiibbbb
baguus 🙂
terima kasih 😀
Wkwkwkwkwkwkw …. smp akit perut … =)) 😀
😀
tapi nggak sampe pengen ke belakang kan?
Ngga sih ka … Org ngebacanya smbl mkn buah yg asem jd akit perut … Xixixixixi :p 😀
oooo….
Buletttttt … 😀
😀
ya ampun badan hercules, pantat kuda betina? 😀
😀
bukan bagian belakang, mbak. bagian depannya
ngerti, cuma “bahasa”nya aja, kalu kutulis bahasa “pantat” depan namanya apa dong?
😀
iya mbak.
hihihiii….. lucu abwesh mas… cocok sama picnya… lucuuuu
emang syaratnya itu harus cerita berdasarkan pic itu mbak
hahahaha….. nggak liat-liat dulu siih 😀
ho oh
😀
Anekdot klasik yg diangkat kembali dg gaya eksentrik! Gue suka .. Hehe
cerita tiga permintaan itu emang banyak modelnya. karenanya tinggal nyesuain aja sama permintaan panitia 😀
Aku mah terpesona sama gambar Agung Herculesnya lho Pak …. aw…aw…
hehehehhe
idolanya mbak juga kan yah?
😀
Idola banget ….. ngepens abisssss
*angkatbarbel
uhuyyyyyy….
hahahaha….
betewe… kok pada tau ya, poto itu namanya Agung? saya malah gak tau #kuper#
kan artis mbak. meskipun saya juga lihatnya cuma beberapa kali…. dan sekarang jadi bintang iklan 😀
*ngakak*
😀