Angin bertiup menyapa tubuhku dan Amy yang sedang berdiri di dermaga.
“Tom…!” Amy memanggilku.
“Ya?” Kualihkan pandanganku ke sisi kananku dan kulihat wajah Amy yang sedang tertuju ke laut lepas. Biasanya, Amy selalu menatapku jika berbicara. Tapi tidak sore ini. Tidak juga beberapa minggu terakhir.
“Sepertinya kamu harus melupakanku, Tom!” Jawab Amy.
“Lho! Kenapa?” Tanyaku dengan rasa tak percaya.
“Hubungan kita akhir-akhir ini tidak berjalan dengan baik. Kamu menyadarinya?”
Aku terdiam.
“Mungkin akan lebih baik jika aku pergi dari kehidupanmu dan kamu melupakanku.”
Aku masih terdiam. Kuakui, ada sesuatu yang salah dalam hubunganku dengan Amy akhir-akhir ini. Kecocokan yang sebelumnya kurasakan seperti hilang begitu saja.
“Kamu mau melupakanku, Tom?” Tanya Amy.
“Aku akan berusaha.” Jawabku.
“Maafkan aku, Tom!”
Amy melangkah meninggalkanku. Sementara aku masih berdiri kaku sambil memandangi Silversea, kapal pesiar yang sedang menepi, yang pernah aku rencanakan menjadi tempat acara pernikahanku dan Amy.
*****
Silversea. Akhirnya aku berada di tempat ini bersama tamu undangan lainnya untuk menghadiri sebuah pesta pernikahan. Adalah Sandy, adikku sekaligus satu-satunya anggota keluarga yang kumiliki dan orang yang paling kusayangi, yang akan melangsungkan resepsi pernikahannya dengan wanita pilihannya, Mala. Sandy belum pernah memperkenalkan Mala denganku. Jadi ini adalah pertemuan kali pertama.
Kulangkahkan kakiku mengikuti beberapa tamu undangan memasuki ruangan utama di dalam Silrversea di mana acara resepsi terpusat. Sepasang lelaki dan perempuan berpakaian serba putih berdiri sambil di pelaminan melemparkan senyuman kepada para tamu undangan yang memberikan ucapan selamat. Mereka adalah Sandy dan Mala.
“Selamat, San!” ucapku sambil menjabat tangan Sandy dan memeluk tubuhnya.
“Terima kasih, Tom. Kenalkan, ini Mala!” Balas Sandy.
“Amy?” Teriakku ketika mengenali wajah perempuan yang diperkenalkan oleh Sandy.
“Hai, Tom!”
“Kalian sudah saling kenal?” Tanya Sandy.
“Ya. Kami sudah Saling kenal.” Jawabku sambil segera meninggalkan keduanya di pelaminan.
Dadaku bergemuruh. Tubuhku bergetar kuat.
“Amy Aprillia Malahati. Jika begini, bagaimana aku bisa melupakanmu?”
***
jumlah kata : 300
ikut memeriahkan MFF prompt #22 : Bloating of Boat
Silahkan baca juga FF lainnya :
kenapa postingan ini nggak muncul kolom untuk komentar?
ternyata ada settingan yang nggak sengaja berubah 😀
Waktu dia bilang kalo dia ada undangan pernikahan itu, udah ketebak kalo mantannya yang nikah sih. Tapi ceritanya bagus. 🙂
gampang ketebak yah? soalnya susah juga bikin yang susah ditebak 😀
terima kasih.
Itu ada yg nanya sendiri jawab sendiri kayaknya… 😀
Mau ikutan aaaah….masih ada wktu gak ya…
ada kesalahan teknis tadi…. makanya komen sendiri dan jawab sendiri.
masih kayanya
udah meluncuur..gak ada keterangannya…
kalau begitu buat aja secepatnya 🙂
wah ky cerita novel n sinetron… udh ketebak endingnya….
hehehe
lmyn tu pak bwt cerita ftv ank2 muda skrg… 🙂
ya begitulah… duh… koq banyak yang bisa nebak endingnya yah?
😀
iya pak…
kcuali endingnya udh putus eh d knalin ma tmnnya eh malah gak jd nkah sma keduanya.. karena tu cewe merasa malu… tu yang gk kebaca….
*sok tau dah.. hahaha
nah… itu juga udah kebaca sama mbak nantinya. buktinya bisa punya ide kaya gitu…. xixixixixi
hehehehe… iya juga c.. tp gk ketebak lah sama orang lain… cm ketebak sama saya aja…:D
ya… ya…
bisa seperti itu, masing-masing bisa beda menafsirkan kata dan kalimat, termasuk jalannya cerita
Duh melas banget deh, mantan pacar kawin dg adik sendiri
sudah nasibnya… 😀
setuju, endingnya bisa ketebak, tapi yg bikin nyesek, nikahnya sama si adek sendiri pulak -__-
nyeseknya itu yang penting…. #lho?
😀
waduh? si mantan nikah sm adek sendiri? ckckckck.
ceritanya begitu, mbak 😀
sepertinya Mala sudah tahu hubungan antara Sandy dan Tom ya? Reaksinya datar amat. 😉
😀
bisa jadi….
ini cowok ga ikut acara lamaran adeknya apa? haha
ceritanya seh enggak. adik-kakak ini tinggal terpisah jauh di dua negara yang berbeda… 😀
Paragraf awal setelah batas bintang itu udah gue kira kalo si mantan berulah! Dan bener! Tapi tetep keren! Hehe..
terima kasih… terima kasih… 😀
turun ranjang nih x)))
*alah bahasanya*
itu kan kalau sudah menikah, mbak 😀
hm…. 😀
hmmmm juga 😀