“Sri, kamu suka pemandangan di laguna ini?” tanya Bintang sambil melemparkan jangkar kecil ke dasar laguna.
Kedua mata Sri memandang langit malam yang dihiasi ribuan bintang. Pandangannya kemudian beralih ke permukaan laguna dan mendapati pantulan bintang-bintang yang bergoyang-goyang di atas air yang bergelombang.
“Iya. Indah. Tapi ada yang kurang,” jawab Sri. “Aku kurang suka dengan itu!” sambungnya sambil menunjuk ke arah bulan sabit yang bergelayut di langit.
“Mengapa, bukankah bentuknya seperti lengkung bibirmu saat tersenyum?” tanya Bintang lagi.
“Aku lebih suka purnama. Aku merasakan sensasi yang luar biasa jika melihat purnama. Bisakah kau mengubahnya menjadi purnama?”
“Tentu saja. Aku akan melakukannya.”
Bintang langsung memegang tambang jangkar dan menariknya dari dasar laguna. Tak lama kemudian, diputar-putarnya jangkar tersebut. Semakin lama semakin cepat. Lalu dilemparnya ke arah bulan sabit hingga terkait di salah satu ujungnya. Sejurus kemudian, Bintang memanjat tambang itu untuk mencapai bulan sabit.
Ketika kedua kakinya sudah menginjak permukaan bulan sabit, Bintang langsung mendekati sekelompok bintang-bintang kecil yang sedang berkerumun.
“Hai kawan, bisakah kalian membantuku?” tanya Bintang.
“Apa yang bisa kami bantu?” tanya sang pemimpin para bintang kecil.
“Bisakah kalian menyebar di permukaan bulan ini sehingga tidak ada lagi bagian bulan yang gelap? Kekasihku di bawah sana ingin melihat purnama.”
“Baiklah, kami akan membantumu.”
Tengah malam baru saja lewat ketika Bintang tiba kembali di atas perahunya. Sebuah senyum terukir di wajahnya ketika melihat bulan sabit sudah berubah menjadi purnama yang sempurna. Namun senyuman itu segera lenyap dari wajahnya ketika mendapati Sri sudah berubah wujud menjadi manusia srigala dan siap menerkamnya.
Baca Juga Flash Fiction Lainnya :
Wahahaha … endingnya menohok, ketipu deh ama Sri 😀
Nice, Bang 🙂
terima kasih, oma 😀
Sri galaaaaaaa
cantik-cantik srigala, mas 😀
Wakakaka iya
😀
Hehe neng Sri..galaaaak 😀
iya, teh 😀
Arghhhhhhhhj
ending akhirnyaaa hahahha
mantap, Bang!
😀
terima kasih, mbak
Komennya pada spoiler nih…. Aku jadi nggak terkejut daah.
Kenapa harus minta tolong sama kumpulan bintang kecil? Kenapa nggak putar aja posisi bintang besar (matahari) biar bulannya kena pantulan cahayanya utuh? *sok tahu*
😀
lebih ribet. karena matahari ada di balik bumi. dan kalau matahari cuma diputar doank ya nggak ngaruh sama sekali, sebab matahari yang dikelilingi oleh bumi dan bulan. kalau matahari digeser, nantinya akan mengubah suhu dan iklim bumi scara drastis, bahkan planet lainnya di galaksi bima sakti
koq jawabnya adi serius gini yah
Siap pak!
kembali ke tempat!
Huwooo endingnya nggak ketebak. Bagus Bang J!
terima kasih, mbak
Wooow, keren banget!! Endingnya nggak ketebak. *kasih 10 jempol
terma kasih, mbak 😀
Aku suka bulan sabit ataupun purnama 🙂
Bersyukur sama Allah akan hidup yg kadang berputar, kadang mensabit hehehe
pasti ada hikmah kenapa ada sabit dan purnama. begitulah kekuasan Allah
Duh CCS
yup… Cantik-cantik Srigala. emangnya cuma ada GGS doank 😀
Eh dopost ya. Td kirain gagal
berhasil koq. dua kali. biar mantap 😀
CCS
😀
Eyaampun! Hahahaha! Kaget saya Bang! :)))
kalau kaget artinya cerita saya sukses 😀
Iya Bang.. Berhasil!
alhamdulillah 😀
Srigala!!
begitulah
Endingnya,,, Sri… gala *ketipu aku 🙂
Keren.
terima kasih, uni
ish…pantes aja Sri lebih suka purnama qiqiqiqi
iya teh. mungkin karena dia lapar 😀
terus nyanyi lagunya didi kempot
sri kapan kowe baliii..
wkwkwkwk :p
Ujungnya itu lhooo… Sri oh Sri….teganya kamuuu… 😀
😀
Oh ya ampuun! Sri.. ternyata kependekan dari Srigala… 😀
eh, belum tentu 😀
Huahaha mbak Sri.. bikin kaget aja 😀
😀
banyak yg kaget
sri laper ya..
iya, mbak. makanya minta segera purnama