Mataku mengikuti langkah Darpin memasuki toko sepatu besar di depan restoran tempat kami makan siang. Dia ingin membeli sepatu baru yang bagus, katanya. Maklum, dia adalah orang kaya baru setelah mendapatkan rejeki nomplok berupa warisan harta ayahnya. Aku diminta menunggu.
Melalui kaca transparan, aku bisa melihat Darpin mencari dan mencoba beberapa sepatu yang sesuai dengan ukuran telapak kakinya.
Tak lama kemudian, Darpin keluar dari toko dan mendekatiku. Tak ada sesuatu yang dibawanya dari dalam toko.
“Nggak jadi beli?” tanyaku.
Darpin menggeleng. Wajahnya terlihat kecewa.
“Nggak ada yang cocok?”
“Masa toko sebesar itu hanya menjual sepatu yang kanan saja!” jawabnya ketus.
Baca #FF100Kata Lainnya :
*ngakak*
😀
namanya juga OKB
krik krik krik 😀
😀
Gimana sih Darpin kok nggak nanya penjaga tokonya, hahaha 😆
baru pertama kali masuk toko besar, mas 😀
hahaha… si Darpin ada2 saja
iya tuh 😀
Koplak Mas si Darpin :hehe. Kalau dijual cuma sebelah, dijamin nggak ada yang mau curi sepatu :hihi.
nah, sebenarnya yang dipasang cuma sebelah kan untuk menghindari pencurian…. kalau beli ya dapat satu lagi biar pas sepasang 😀
Wkwkwkwkwk. Darpin. Darpin. Tanya dong. Malu bertanya sesat sepatunya
iya tuh… payah si darpin 😀
Ini namanya Darmin atau Pandir mas.
darpin, mbak. saya ambil dari anagram kata Pandir 😀
Geleng-geleng kepala, sambil ngebayangin raut muka yang nanya …
😀
kirain hanya menganti hurup S dengan D
ternyata bukan begitu 😀
😆
😀
Aihh.. si Darpin 😀
😀