Bagiku, merokok adalah cara paling ampuh untuk membunuh rasa bosan di saat terjebak kemacetan lalu-lintas. Kuhisap dalam-dalam rokok yang terselip di antara jemari tangan kiriku. Kuhembuskan asapnya dari mulutku hingga membentuk sebuah lingkaran.
Asyik juga.
Kuulangi lagi membuat lingkaran dengan asap rokokku. Sekali. Dua kali. Tiga kali.
Aneh!
Tiga lingkaran asap itu berubah bentuk menjadi telapak tangan tangan manusia yang langsung mencekik leherku.
Akhhh!
Aku tak bisa menghindar. Leherku tercekik. Aku meronta. Namun usahaku sia-sia. Akhirnya, kepalaku terjatuh di atas setir. Pandanganku tertuju pada sebuah bungkus rokok di samping kaki kiriku. Terlihat jelas kalimat yang tertulis di atasnya.
“Rokok Membunuhmu”
Baca Juga FF100Kata Lainnya :
bahasanya ./.
bahanya kenapa, mbak?
puitis hahah
😀
Langsung instan ya Bang membunuhnya. Hihihi.
nggak instan banget seh… 😀
bisa bisa! 😀
😀
tentu saja
Bisa buat iklan ini. Hahahaha.
iya yah… kayanya bagus buat iklan layanan masyarakat 😀
Waahh, sureaalll … hahaha kereenn, OmJee!
Hayooo, buang rokoknya sekarang, sebelum asapnya mencekikmu 😛
terima kasih oma…. 😀
iya… untuk hidup sehat
kalau begitu, cara menghabiskan rokoknya bisa dengan cara lain, dipotong2 terus dioseng2 atau dikasih bumbu balado…
mungkin dengan dimasa begitu kadar racunnya berkurang. jika perlu, rendam semalaman seperti mengolah gadung 😀
tapi campur tekokak lebih mantap sepertinya bang :p
iya kali yah…. belum pernah nyoba 😛
Hahaha
😛
Wah pesan yang baik..
terima kasih, mbak
Si tokoh ceritanya keselek rokok. Sudah diperingatkan tapi belum mau menurut, risiko tanggung penumpang :haha.
Ayo hidup sehat tanpa rokok… :)).
ayooooo…. 😀
Ternyata rokok mmg membuat celaka penggunanya. 😀
dan juga orang lain di sekitarnya, mas