“Ada empat diantara kebahagiaan: istri yang sholihah (baik), tempat tinggal yang luas, tetangga yang sholih (baik), dan kendaraan yang nyaman. Ada empat kesengsaraan: tetangga yang buruk, istri yang buruk, rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk.”
(HR. Ibnu Hibban)
Berdasarkan hadits tersebut, maka saya memilih foto rumah saya untuk meramaikan Weekly Photo Challenge kali ini yang mengangkat tema Happy Place.
Berdasarkan ukuran, mungkin rumah saya tidak tidak terlalu luas dibandingkan rumah orang tua saya, namun cukup memberikan kenyamanan bagi anggota keluarga kecil saya. Meskipun adakalanya sering muncul gangguan-gangguan kecil 😀
Berdasarkan bentuk, rumah yang kini saya tempati memang bukan rumah baru. Ada cat yang terkelupas di bagian-bagian tertentu meski tidak banyak. Ada pula coret-coretan di tembok bagian luar yang dibuat oleh anak-anak yagn mungkin belum mengerti tentang apa yang dilakukannya tersebut. Ada pula satu bagian atap yang mengalami kebocoran di kala hujan.
Namun demikian, apa yang sudah di tangan haruslah disyukuri, bukan diingkari.
Seindah-indahnya atau senyaman-nyamannya berada di suatu tempat, rumah adalah tempat yang terindah dan ternyaman. Ke mana pun seseorang pergi, maka rumah menjadi tempatnya untuk kembali.
Kini, kebahagian saya bertambah. Sebab terhitung mulai minggu depan, saya dan seluruh rekan kerja sudah bisa pulang ke rumah di jam normal setelah selama beberapa waktu diinstruksikan untuk menambah jam kerja hingga pukul tujuh malam. Instruksi sebelumnya sudah dicabut. Alhamdulillah.
Jika di masa-masa instruksi tersebut, ketika tiba di rumah, saya mendapati Sabiq yang sudah terlelap, mungkin di hari-hari selanjutnya, saya akan mendapati Sabiq yang sedang bermain di teras rumah. Mungkin sedang digendong oleh Umminya atau sedang berada di atas sepedanya. Lalu Sabiq akan mengangkat kedua tangannya sebagai pertanda meminta saya untuk menggendongnya. Ah, begitulah kiranya cara Sabiq menyambut kedatangan saya ketika dirinya masih terjaga.
Lihat Juga Foto Weekly Photo Challenge Lainnya :
Langsungbkangen rumah dan keluarga habis baca ini
semoga segera bisa pulang ke rumah 😀
asri.
Keluarga nomor 1.
Good luck!
terima kasih…. betul
jadi kangen sama rumah *yeay besok weekend*
sekarang sudah awal pekan lagi 😀
Yang penting punya tempat untuk pulang ya Mas, rasanya sudah senang banget :hehe. Aaah jadi makin enggan meninggalkan kampung halaman nih *loooh*.
iya, gar…. betul
Indah bang… paragraf terakhir bikin terharu.
terima kasih, mas
😀
rumah sempit maksudnya gmana mas jampang fokus ke kutipan soalnya
kalau tafsir haditsnya saya kurang mengerti mbak. tapi mungkin yang dmaksud adalah rumah yang ketika kita berada di dalamnya terasa lapang…. hati tenang dan nyaman.
Setujuu!! Rumah bukanlah tempat yang mahal dan mewah ya, tetapi tempat dimana hati kita berada, hahaha 😀
dan ketika kenyamanan didapat, itu adalah sebuah kemewahan 😀
Gak ada tempat yg lebih nyaman selain rumah sendiri dan bersama keluarga.
yup. betul betul betul
Yang penting going to home not house.. 🙂
begitulah 😀
Alhamdulillaah…, sungguh Bang, saya membacanya ini saja sudah ikut bahagia. Sungguh, inilah keluarga yang bahagia. Semoga senantiasa dan semakin bahagia ya, Bang 🙂 Allaahumma aamiin…
aamiin. terima kasih, pak
Punya rumah sendiri bahagianya beda dengan rumah kontrak, 😦
tapi bisa sama-sama bahagia, mas 😀