Video di atas saya ambil pada tanggal 28 April kemarin, seminggu sebelum kepulangan Syaikhan ke Depok.
Sebenarnya, mobil berwarna kuning itu sudah lama dimiliki Syaikhan dan cukup lama pula tidak dimainkan karena baterenya habis serta Syaikhan lebih senang bermain dengan mainannya yang lain. Syaikhan terlihat begitu menikmati mobil mainan tersebut.
Seminggu kemudian, tibanya waktu bagi kami berpisah. sebenarnya Syaikhan masih ingin tinggal bersama saya, tetapi masih ada keluarga di Depok yang merasa rindu akan kehadiran Syaikhan setelah berpisah selama dua minggu lebih.
“Syehan nda mau ke Depok” atau “Syehan mau di sini aja” adalah contoh kalimat yang diucapkan Syaikhan ketika dirinya diingatkan bahwa hari sabtu Syaikhan akan diantar ke Depok.
“Syaikhan kenapa nggak mau ke Depok?”
“Syehan sayang Abi. Abi baik!”
“Lho, emangnya ummi nda baik?”
“Nda. Ummi jahat.”
“Jahat kenapa?”
“Ummi nda bisa main gem.”
“Syaikhan aja yang main sendiri. Syaikhan kan bisa!”
“Tangan Syehan cape, Bi. Tapi Syehan mau main gem.”
Rupanya, Syaikhan menginginkan ketika tangannya cape main game tetapi tetap ingin melihat aksi jagoan di gameboy-nya, Syaikhan menginginkan orang lain memainkan game tersebut untuknya seperti yang saya lakukan selama beberapa hari ketika Syaikhan jatuh sakit.
Dialog lain juga terjadi.
“Syaikhan mau ke margo?”
“Mau. Tapi eyang jangan ke margo.”
Rupanya Syaikhan sudah tahu jika dirinya diajak ke margo dan bertemu eyangnya, maka itu artinya kami akan berpisah.
Ketika Neneknya berkata, “Syaikhan ngomongnya aja mau di sini sekarang. Ntar kalau ketemu eyang, Syaikhan langsung lupa deh sama Abi, sama nenek.”
Syaikhan langsung cemberut sambil bertaka, “Nda, Syehan mau di sini aja.”
“Nanti kalau ketemu eyang, Syaikhan ngomongnya gimana?” Tanya Neneknya lagi.
“Syehan mau sama Abi aja, Yang. Gitu!”
Seperti kejadian yang sudah-sudah, biasanya, omongan Syaikhan tersebut hanya terjadi ketika nau berangkat pulang ke Depok saja. Setelah bertemu dengan keluarga di Depok, Syaikhan pun akan “melupakan” saya. Kejadian seperti itulah yang saya perkirakan akan terjadi di sabtu kemarin. Ternyata saya salah.
Ketika berbicara dengan eyangnya, Syaikhan yang biasanya diam, saat itu langsung berkata seperti apa yang sebelumnya disampaikan kepada Neneknya.
“Syehan mau sama Abi, Yang!”
Ketika kami mencoba menjelaskan bahwa sekarang waktunya Syaikhan pulang ke Depok, Syaikhan menangis. Pun ketika saya hanya ingin mengambil tas dan sandal Syaikhan yang dititipkan di bagian penitipan Syaikhan bersikeras untu ikut dengan saya. Begitu saya jelaskan bahwa saya hanya sebentar dan akan kembali lagi, baru Syaikhan mengerti.
“Abi naik mobil juga!” Pinta Syaikhan ketika dirinya sudah berada dalam mobil.
“Abi nggak naik. Abi naik motor.” Saya menolak.
“Kalau Abi nda naik, Syaikhan nda naik juga deh,” ucap Syaikhan sambil bangkit dari duduknya.
Akhirnya saya membuka pintu depan seolah-olah untuk ikut naik. Begitu Syaikhan sudah duduk tenang, saya tutup kembali pintu tersebut. Melihat kejadian itu, Syaikhan menangis sambil menatap wajah saya di balik kaca. Hiks…
Celoteh Syaikhan Lainnya :
- Celoteh Syaikhan [106] : Game yang Tak Cocok Buat Abi
- Celoteh Syaikhan [105] : Warna Laki-laki
- Celoteh Syaikhan [104] : Tukang Cukur Yang Sok Tahu
- Celoteh Syaikhan [103] : Nggak Ada TV Layar Lebar dan AC
- Celoteh Syaikhan [102] : Jangan Foto Terus, Bi!
- Celoteh Syaikhan [101] : Mengimbangi Abi
- Celoteh Syaikhan [100] : Naik Motor, Tidur, Jatuh
- Celoteh Syaikhan [99] : Abi Beneran Orang Kaya!
- Celoteh Syaikhan [98] : Abi Punya Pacar?
- Celoteh Syaikhan [97] : Bawa ke Sini Semuanya!
Haru…
mmm…
situasi kyk gini kali ya yg bikin syehan bingung
Kasian Syaikhan š¦
sampe depok syaikhan juga gitu ga? ga mau ke abi maunya ke depok saja? setiap anak kecil suka gitu ya kalu ditinggal mewek mulu..
Iya, mungkin Syehan bingung krn itu. Bisa jadi jg reaksi alergi yg kmrn itu krn dia cemas. Bisa gak disamain kaya org yg sakit perut klo cemas?Mesti sering2 diajak ngobrol biar komunikasinya lancar kali ya. *tante2soktau* *kabur*
*Sedang berpikir keras..(-“-)
duh jadi terharu bacanya, Sehan yang kuat ya, yang penting abi n umi selalu ada buat kamu.
Ga bisa liat pideonya….
Syaikhan sedih … he he he …
hwaaa sedih banget….*pukpuksyaikhan
@mas adam : š¦
@mbak yaya : nggak ada kelanjutannya?
@mbak siska : mungkin kali, mbak
@mbak amirah : hiks…
@mbak tintin : kalau saya jemput, syaikhan langsung mau mbak, nggak pake nangis
@mbak liah : kemungkinan itu ada, mbak. kalau komunikasi seh… alhamdulillah, saya dan syaikhan lancar š
@mbak ino : mau ujian yah?
@ihwan : syaikhan kuat koq. mungkin sikapnya itu karena beberapa hari sebelumnya sakit dan dekat sama saya.
@muse : pake internet yang berbayar donk… xixixixi
@mbak dyas : hah! syaikhan dipupuk?
@kang hendra : iya, kang…
ya ampuun kasihan banget
Iyah… Ujian hidup…
Mungkin Sekali-sekali jalan ke suatu tempat bertiga mas,Syaikhan,abi dan ummi…….buat membangun jiwa Syesa..bahwa walau berpisah tapi tetap kompak dan sayang Syesa..tanpa merasa ada blok2an…..:-)
š¦
mungkin karena habis sakit beberapa hari dan saya menemani syaikhan saat sakit itu.
@mbak ino : semoga Allah memudahkan
@mbak nung : besok pas ketemu lagi, pasti saya diminta kerjanya libur kami jumat sabtu minggu, karena minggu bersam umminya ada libur panjang
@mbak yun : š
aamiin… ya rabbal ‘aalamiin…
panjang. tadinya udah ditulis tapi dihapus lagi. terlalu panjang.
aamiin
@mbak yaya : siap baca
Anggaplah sdh diwakili oleh komen yg banyak sblmx. š
oek…oke…