Setelah lama menunggu, akhirnya mobil-mobil kembali bergerak perlahan. Aku menyempatkan diri untuk melihat langit melalui jendela mobil. Langit begitu cerah. Beberapa kumpulan awan putih tersebar, menghiasi warna biru yang mendominasinya.Selang beberapa waktu kemudian, aku melihat perubahan yangg terjadi di luar sana. Langit yang sebelumnya didominasi warna biru, mulai diselimuti warna putih. Sepertinya, kumpulan awan yang tak banyak tadi memanggil kawan-kawannya untuk mendekat. Merapat.
Lalu nuansa mendung menyelimuti langit. Sang awan beralih warna. Dalam hitungan menit, rintik gerimis mulai turun. Aku bisa menyaksikan sapaan mereka kepada kaca jendela mobil. Semakin lama rintiknya semakin besar. Hujan pun turun.
Ketika hujan sudah berhenti, langit tidak segera menjadi terang kembali. Sepertinya, sang matahari sudah selesai melaksanakan tugasnya hari ini, di belahan bumi tempat kuberdiri. Senja merayap pergi seraya memanggil sang malam.
Dinda, mungkin seperti itulah hidup dan kehidupan. Silih berganti. Rodanya terus berputar tanpa henti. Pernahkah kita berpikir, apakah yang akan terjadi jika Allah menjadikan kehidupan ini selamanya malam atau siang selamanya? Tentulah dunia ini tidak akan berjalan seperti sekarang.
Ya, semuanya akan berlalu seperti cerahnya langit yang kemudian berganti dengan mendung dan hujan. Begitu pula dengan mendung dan hujan akan berlalu, berganti dengan cerah kembali dan bahkan disertai kehadiran pelangi. Hal yang sama pun mungkin akan terjadi dalam hidup dan kehidupan kita berdua.
Kamu masih ingat di awal-awal masa pernikahan kita terutama di tanggal-tangal tua menjelang akhir bulan? Ya, kita mencoba untuk menghemat pengeluaran kita agar bisa tetap makan hingga awal bulan berikutnya. Menu makan kita berubah drastis, dari yang semula dengan beberapa macam lauk-pauk menjadi hanya nasi dan telur, kadang didadar, kadang diceplok. Hanyalah kecap manis atau saos sambal yang menjadi penambah rasa.
Alhamdulillah, masa-masa sulit seperti itu sudah tidak lagi kita rasakan. Allah memberikan tambahan kelapangan rezeki untuk kita. Namun adakalanya muncul keinginan untuk menikmati menu alakadarnya itu. Maka kita pun kembali membuat telur dadar atau ceplok dan kecap manis atau saos sambal untuk menu makan kita. Mungkin sebagai pengingat bahwa segala sesuatu yang terjadi, akan berlalu dan berganti.
Di saat musibah, kemalangan, kesusahan, dan apa pun namanya, datang berkunjung, adalah kesabaran yang dijaga agar tak ada rasa putus asa. Sebaliknya, di saat ni’mat, kebahagiaan, kesenangan, dan apa pun namanya hadir menyapa, adalah syukur yang harus dipelihara agar diri tak menjadi alpa dan lupa. Kedua peristiwa yang bertolak belakang itu bisa terjadi atas izin, kehendak, dan kuasa Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dinda, jika suatu ketika, aku bertanya kenapa kesusahan yang menimpa kita terjadi lebih lama daripada yang dialami orang lain, maka ingatkanlah diriku bahwa di sebagian bumi yang luas ini ada orang-orang yang menikmati malam lebih panjang daripada siang ataupun sebaliknya. Ingatkan aku bahwa semuanya akan berlalu. Seperti itu jugalah aku akan menjawab jika dirimu mengajukan pertanyaan yang sama.
“Kullu man ‘alayhaa faan. Wa yabqaa wajhu rabbika dzul jalaali wal ikraam.” Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
Mungkin semalam, sebelum dirimi tertidur kamu mendengar ayat itu melalui handphonemu. Itu adalah salah satu ayat dalam surat ar-rahman, surat yang kerap kali kamu minta aku membacakannya untukmu. Suatu ketika dirimu memintaku untuk merekam suaraku ketika membaca surat tersebut.
“Aku akan mendengarkannya kalau aku kangen dengan suaramu sementara dirimu sedang bertugas di luar kota.” Itu jawabanmu ketika aku bertanya untuk apa kamu memintaku melakukan yang demikian.
Ngirim 2 naskah ya, mas?
iyah. maksimal dua naskah jadi ya kirim aja dua 😀
Ooo. Moga menang ya 🙂
terima kasih. sekalian uji coba naskah 😀
Yg kmrn belum dikirim?
ya belum. baru benerin separuh… mungkin 3/4… ternyata akhir pekan ada kegiatan keluarga jadi nggak selesai
Ooo
😀
Aamin YRA
waah…panjangnya..gabungan berapa surat nih..?
dindanya smpe ketiduran bacanya saking panjangnya.. 😀
bisa dilanjut di dalam mimpi 😀
waktu mimpinya suratny bisa ngomong sendiri..ternyata si kakanda lagi bacain suratnya di samping dinda
*uhuuuy.. 😀
so sweeeeeeeet
😀
naaah…sy tuh pinter mas bikin cerita yg romantis2..
tapi sengaja gak mau bikin..takut kebawa pengen… 😀
😀
kepengen aja udah takut… gimana kalau kejadian 😛
yaa…kalau kejadian bukan takut, tapi ketagihan..haha.. 😀
ooooo….. kiain 😀
kirain apa..??
*wajib jawab 😛
ya kirain tambah takut
yaa…awalnya sih takut, dan agak sedikit malu2…xixixi..paan sih^^
nggak tahu juga maksudnya apa
hehe..yo wes pura2 gak tau ajalah..
okelah
Oooh.. ini perpaduan beberapa cerita ya?memang ada ketentuan panjang naskah?
wa alaikum salam Wr. Wb *membalas ucapan salam, karena kalau ada salam bukankah wajib dijawab kan ya?
iya. terima kasih.
🙂
sepertinya nggak ada ketentuan mengenai panjang naskah di peraturannya
bisa pendek berarti ya.. hmm…
bisa.
🙂
hiks aku pengen ikutan GA ini tapi lom sempet juga nulisnya… semoga menang yaaaaa
masih ada kesempatan koq mbak… beberapa hari lagi.
terima kasih
owh,,dindanya udh jd istri di sini,,emaknya syaikhan ya brrti,,
bukan mbak… ini satu link tambahannya lagi
http://wp.me/p3S7a-xB
suratnya panjang bener … tp so sweet n romantis jg sih, ngebacanya jg sampe terhipnotis n merinding … enaknya bc suratnya smbl dgr lagu2 yg romantis tuh … 😀
silahkan puter aja lagu yang ada di handphone
D handphone saya ngga ada lagu romantis yg ada lagu2 aliran datar … 🙂 sayangnya jg saya blm jd istri sapa2 … 🙂
😀
cengirnya cengir ngga enak bgt ka … xixixixixi
enak koq
Mmg rasa apa ka koq enak … 😀
rasa apa aja… yang penting enak
Kalah dong makanan … :p
Ya tergantung makanannya. Doyan apa nggak.
Wahhh klo masalah makanan ma bagi saya sama smua ngga da yg enak n ngga enak kec sayuran …
Uppssss kok jd ngomongin makanan … Kasihan makanannya nnt jd tersedak … 😀
Iya. Kasihan makanannya
Heeh … Jd mau makan tp sdh mlm …
😀
sdh emoticon smiley yg kedua … berarti saya undur diri 😀
smoga menang ya tulisannya … jgn lupa hadiahnya bagi2 … hehehehe 😀
Terima kasih
Seumur umur saya belum pernah dapat surat atau mengirim surat, inilah surat pertama yang ku baca.
beruntung dong saya 😀
suka suka puisinya 😀
terima kasih… terima kasih 🙂
Aku suka caramu yang indah itu yang tanpa menggunakan tangan apalagi kaki, bahkan tanpa bersuara.–>
Disiram?
Masa cara begitu dibilang indah….
Ck… Ck… Ck…
Ya barang kaleeee
😀
Kau cara itu indah… Mgkn bisa dipraktekin nanti
?
Knp? Bingung?