Dalam sebuah forum diskusi internal di kantor tempat saya bekerja, ada seorang member yang membalas komentar saya yang berisi sebuah penjelasan yang disertai dengan sebuah link tulisan yang terdapat di dalam blog saya. Balasan member tersebut berupa meminta saya menjelaskan bagaimana cara menulis cerpen, puisi, hingga novel.
Jelas saya bingung untuk menjawabnya. Akhirnya saya menjawab dengan sebuah penjelasan yang kira-kira seperti berikut :
“Saya tidak tahu bagaimana teknik dan cara menulis yang baik. Saya belum pernah mengikuti pendidikan ataupun pelatihan di bidang kepenulisan. Saya hanya menulis apa yang ingin saya tulis. Tulisan tersebut saya kumpulkan lalu saya posting ke dalam blog. Jika ada yang tertarik, mereka boleh membacanya. Mereka juga bisa mengomentarinya. Jika tidak ada yang tertarik, ya bukan masalah bagi saya. Saya hanya melakukan apa yang ingin saya lakukan dan itu tidak mengganggu kepentingan orang lain.”
Mungkin karena saya tidak mengerti tentang ketentuan bagaimana cara membuat sebuah tulisan yang baik, maka saya menulis tanpa ada batasan. Tanpa ada beban. Apa pun tema yang muncul, saya tulis. Begitu ada ide, saya tulis. Ketika saya teringat akan suatu peristiwa, maka saya akan menceritakannya kembali dalam bentuk tulisan.
Bagi saya pribadi, “menulislah, walau hanya sebuah kalimat!”, bisa dijadikan motivasi awal. Semua orang pernah menulis atau mengetik sebuah SMS, BBM, status di facebook, ataupun memberikan komentar atas sebuah status di facebook, tulisan di blog, atau sebuah berita. Itu sebuah awal yang baik. Kita tidak akan pernah tahu bahwa di kemudian hari apa yang sudah pernah kita tulis tersebut bisa menjadi sebuah inspirasi ide yang bisa dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Saya pernah mencobanya.
Suatu ketika saya menuliskan sebuah status di facebook dalam satu atau dua kalimat. Isinya berupa imajinasi yang ada di dalam pikiran saya. Keesokan harinya, atau beberapa hari kemudian, status saya tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah tulisan di blog.
Mungkin anda bisa mencobanya.
Apakah sebuah tulisan yang dihasilkan harus selalu bagus? Saya pikir tidak harus. Saya menulis dan menulis. Penilaian bagus atau tidak itu hanya soal selera. Saya abaikan dahulu soal itu. Bagi saya yang penting adalah saya sudah bisa menuliskan sesuatu yang bisa dibaca.
Apakah sebuah tulisan yang dihasilkan harus bermanfaat? Untuk pertanyaan ini akan saya jawab dengan “harus”. Sebuah tulisan yang bermanfaat, sekecil apa pun, lalu dibaca banyak orang akan memberikan kebaikan bagi si penulis. Mungkin kebaikan itu akan bertahan untuk jangka waktu yang panjang.
Saya teringat ucapan salah seorang kerabat saya yang cerita lengkapnya bisa dibaca pada tulisan berdjudul “Ziarah, Kisah, dan Hiburan Murah”. Perkataan yang beliau ucapkan adalah nasihat dari ayah beliau.
“Kalau loe jadi penceramah, paling-paling yang dengerin ceramah loe cuma segelintir orang, seratus sampe lima ratus orang, itu mungkin sudah hebat. Tapi kalau loe nulis, ribuan bahkan ratusan ribu orang bise bace tulisan loe. Apelagi kalo loe bise nyelipin nasihat-nasihat yang bakalan ngasih manfat dan bikin sadar banyak orang.”
Selanjutnya, ibarat seorang pemancing atau nelayan, yang harus dilakukan adalah memperbanyak pancing atau jaring. Untuk apa? Tentu saja agar nantinya banyak ikan yang tertangkap. Jika ingin menghasilkan tulisan yang baik maka yang perlu dilakukan adalah memperbanyak tulisan yang dihasilkan. Semakin banyak tulisan yang dibuat, maka akan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan beberapa tulisan dengan kwalitas yang bagus, baik menurut pribadi sendiri maupun orang lain.
Saya pribadi mencoba untuk menulis tentang apa saja yang menurut saya bisa saya tulis. Mungkin adakalanya saya menghasilkan tulisan yang konyol, yang tak berarti apa-apa, yang sepele. Tak mengapa. Mungkin suatu saat, saya akan bisa membuat sebuah tulisan yang baik, yang memiliki manfaat besar, yang bisa menggugah hati siapa saja yang membaca tulisan tersebut.
Kapan itu terjadi?
Mungkin setelah saya bisa membuat tulisan yang kesekian puluh, kesekian ratus, atau mungkin kesekian ribu. Semakin banyak saya membuat tulisan, maka akan semakin besar peluang bagi saya untuk bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang bermanfaat.
Insya Allah.
Postingan Terkait Lainnya :
Setujuuu. Makin sering nulis insya Allah tulisan bakal makin bagus. Klo buat calon novelis, banyakin baca juga 🙂
yup…. sepertinya saya pernah mengutip ucapan seorang kawan yang kira-kira intinya kemampuan menulis seiring dengan banyaknya membaca
bukan saya pastinya 😀
😀
karena saat teman saya ngomong itu, saya belum kenal mbak. jadi 100% bukan mbak
haha. belum kontakan di MP juga kayaknya
dan saya belum kenal blog di internet 😀
Ooo. Jaman jadul ternyata 😀
iyah… 😀
Just write. Judul blog saya yg satu lagi. Hehe.
Memang mas. Kadang ya nulis aja. Walau jg masih dlm draft jg gpp kan.
oh ya? saya nggak ngeh. untunglah ada tambahan “it”-nya. terinspirasi sama iklan sepatu olahraga 😀
ya nggak masalah tulisannya dalam bentuk apa kan tidak ada larangan 😀
Setujuuuu
siiiip
nulis dari hati dan pikiran yang jernih… bbbbeuh itu bakal kerasa auranya ke mana-mana… walau ndak ada ilmu atau kaidah penulisan yang mendasari….
nulis itu semacam pengungkapan ekspresi bagi saya… yang mana kadang mengekspresikannya secara jelas dengan tingkah laku itu ada kesulitannya…
ah iya… katanya kalau menulis “pake hati” akan sampai ke hati
blog sy di wp kayaknya baru pola rajutan yg bermanfaat..keliatan di statistik, byk yg search pola..yaa..lumayan lah..:)
ya gpp. yang penting bermanfaat. itu aja
tutorial home yg mas rifki kirim udh sy coba..bisa sih kayaknya, cm sepertinya butuh wktu lama…jadi ntar2 aja deh, yg penting ada tutorialnya
yang penting harus rajin update aja itu halaman homenya. karena manual 😀
iya..jadi klo ada tulisan baru, masukin ke sana..
naah..sy klo baru mulai berarti hrs satu2 dri tulisan lama kan..
tapi emang bagus sih…trus pgn ada muncul summary-nya juga di bawal judl…duh..byk maunya yak 😀
kalau mau summary di bawah judul pilih aja template WP yang nyedian. nggak manual lagi. otomatis
oowh…klo itu udah dari template wp-nya ya..
hmm…tpi sy tetep pgn yg nuansanya pink dan ada bunga2 gitu..template yg gitu gak ada summary-nya 😀
ya masing2 template punya ciri khusus masing2. mungkin kalau mau ngutak-ngatik bisa kali. cari yang ada summarynya teris ganti dengan warna pink backgoriudnya atau headernya
Iya…sepertinya sih bisa..Jdi inget mp, tiap awal bln sy selalu kotak katik theme sitenya, smp bnr2 dpt yg pas ama di hati. Kayaknya di wp juga nih..gak tau deh..gak betah ngeblog klo rmhnya blm nemu yg pas 😀
segitunya yah 😀
jadi yang sekarang belum cocok juga?
iya..aneh ya.. 😀
backroundnya udah…headernya masih ngerasa belum pas, dan itu…pgn home kyk mas rifki… 😀
ya kan udah dikasih tutorialnya, selanjutnya terserah anda
iya…yg sy mksd blm pas itu kan tadi headernya…klo home ya nunggu wktu luang byk deh bru dibuat…
ooo…. ya dipas-pasin aja nanti
iyaa…paling klo jadinya berantakan bakal ngerepotin mas rifki lagi..^_^
hmm…. untuk tutorial yang kedua nggak gratis 😀
ooh gitu yaa…ya udh mau dibayar pake apa nih..?? daun apa batu..?? 😛
pake backlink aja. di blog mbak pasang link saya 😀
hohohoho….jadi gitu aja bayarannya..??cincaaaiii
*gak tulalit kan sekali ini..?? 😀
ya nanti dipasang deh tulisan :
thanks to jampang.wordpress.com
😀
hahaha…tapi itu kan klo minta tutorial yg kedua…yg pertma kan masih gratis 😛
ya. mudah2an aja nggak pake tanya2 lagi 😀
ya mudah2an aja…yg pertma aja blm dikerjain..kmrn baru coba2 aja..tpi kyknya sih bakal nanya2 lagi 😀
ya kalau begitu siap2 aja pasang bakclink 😀
siap2 tambah ngetop bang Jampang, jgn sombong ya klo dah tambah ngetop 😀
hhmmm…. siapa yah?
yaaah…pake nanya lagi
*pura2 tulalit nih 😛
😀
😛
Udah dulu..mau privatin dlu..
silahkan
setujuuu… ciptakan habit menuliss..^^
terima kasih 🙂
Bener pisan nih sharing ilmunya.
Semakin sering menulis, semakin bagus penyampaian tulisannya.
*kalau membaca tulisan Bang Jampang dari awal sampai sekarang ya..
Yang sekarang sudah berwarna nyawa tulisannya
Ini mah komentar saya yang awam dan hanya sebagai pembaca bukan penulis
🙂
terima kasih…. 🙂
🙂
keknya yg nanya itu aku deh…. #malu
oh mbak yah?
ketemu lagi di sini, mbak 🙂
Nah, unsur bermanfaatnya nih yang aku masih kurang. Mungkin bermanfaat hanya untuk aku seorang, sebagai sarana pelepas uneg-uneg…ha…ha.
pernah baca kalau menulis juga bisa dijadikan alat atau sarana terapi. cuma kurang lengkap saya dapat infonya. mungkin ya untuk melepaskan uneg2 itu kali mbak
keren mas… Suka dengan prinsipnya.
Aku pernah punya pengalaman ini mas –> http://lambangsarib.wordpress.com/2013/01/02/percayalah-bahwa-menulis-itu-mampu-mengubah-dunia/
sudah ke TKP 🙂
Mas, dirimu ada edit postingan lamakah? Muncul juga post terkait. Atau sebenarnya sudah dari dulu tapi saya tidak perhatikan ya?
sudah lama saya menggunakan link terkait. cuma beda cara. di postingan ini, saya ngetiknya manual, cari tulisan yang setema, terus ketik satu per satu judulnya dan kasih link.
😀
setelah tahu kode itu, cara lama ini ditinggalkan. sebab cara lama ini bakalan kasih ping ke tulisan terkait, tapi kalau pake kode, nggak
Oooo gitu mas. Tak kira sama dg sistem yang sekarang.
beda. cuma kalau saya ada edit tulisan sekalian ganti gambar karena ngambil dari shutterstuck sekalian aja saya ganti link terkaitnya dengan model sekarang